Jakarta, Aktual.com-Pendekatan kearifan lokal dan budaya dibutuhkan saat mitigasi bencana. Kesadaran akan kebijakan pembangunan yang sensitif akan potensi bencana juga penting untuk dipahami oleh para pengambil kebijakan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dalam acara 10th Meeting of High-level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) di Gyeongju, Korea Selatan mengatakan pentingnya pengurangan risiko sebelum terjadinya bencana, bukan setelah bencana terjadi.

“Kita tidak ingin menyaksikan hilangnya nyawa manusia berikut aset sosial-ekonomi masyarakat, termasuk infrastruktur yang susah payah kita bangun, hancur karena kita kurang memperhatikan aspek kebencanaan,” ujar Basuki kepada Media melalui siaran pers, Jumat (22/9).

Pada kunjungan ke Korea Selatan, Basuki juga menghadiri forum 1st Asia International Water Week (AIWW) dan Korea International Water Week (KIWW) 2017. Acara ini memiliki arti penting bagi Indonesia untuk mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai institusi dan negara.

“Indonesia bisa bertukar pengalaman dengan institusi dan negara peserta, khususnya dalam bidang pengelolaan Sumber Daya Air dan mitigasi bencana,” jelas Basuki.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs