Jakarta, Aktual.com – Tewasnya enam laskar FPI yang ditembak oleh aparat kepolisian mebuat sejumlah ulama angkat suara. Salah satunya ulama kondang yakni Syekh Ali Jaber yang mengatakan bahwa  salah satu dosa yang paling besar adalah membunuh seorang muslim. 

Tak hanya itu menurutnya, tidak ada alasan bagi seseorang untuk menghabisi nyawa seseorang yang sudah bersyahadat.  

“Tidak ada alasan pun dalam syariah islam untuk menghalalkan pembunuhan apalagi orang yang dibunuh sudah berkata asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah,” katanya  dalam akun Youtubenya ditulis Rabu (9/12).

Syekh Ali Jaber pun mengutip salah satu hadist lain yang menegaskan larangan membunuh kaum muslimin.

“Bahkan dihadist yang lain, kalau ada semua manusia yang di bumi bahkan makhluk-makhluk yang di langit semuanya bersatu untuk membunuh seorang muslim akan allah masukan semua ke dalam neraka jahanam. Begitu luar biasa mulianya darah seorang muslim,” paparnya.

“Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mengingatkan kita lebih baik bagi Allah, kehancuran al ka’bah batunya satu demi satu. Itu lebih ringan diterima Allah daripada tumpahan darah seorang muslim,” tambahnya.

Sebelumnya Penceramah kondang, Ustadz Abdul Somad (UAS) juga angkat bicara terkait tewasnya enam anggota laskar FPI yang ditembak aparat kepolisian saat melakukan pengawalan Habib Rizieq Syihab. 

UAS sapaan Ustad Abdul Somad pun mengatakan dalam ajaran agama Islam membunuh satu orang sama saja dengan membunuh semua orang. Kemudian, membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam.

“Audzubillahiminassyaitonnirojim, man qatala nafsan bighayri nafsin faka-annamaa qatala nnaasa jamii’an. Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang,” ujar UAS melalui video yang dikirimkan oleh Jurnalis Islam Bersatu (JITU), Selasa (8/12).

“Waman yaqtul muminan muta ammidan fajazaa uhu jahannam, siapa yang membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid