Jakarta, Aktual.com – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) meminta pemerintahan Joko Widodo membatalkan keputusan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) bagi masyarakat kelas bawah, yakni pelanggan 900 VA.

“Kenaikan TDL dan harga BBM ditengah kondisi ekonomi yang lagi lesu, membuat rakyat semakin tidak berdaya,” kata Ketua Umum PP KAMMI, Kartika Nurrakhman, dalam keterangannya, Jumat (6/1).

Disampaikan, pada awal tahun 2017 pemerintah menaikkan TDL pelanggan 900 volt sebesar 123,4 persen secara berkala dan menaikkan harga BBM sebesar Rp 300. Kenaikan ini berbarengan dengan kenaikan tarif pengurusan surat-surat kendaraan bermotor sebesar 2-3 kali lipat.

Menurut Ketua Kebijakan Publik PP KAMMI Riko P Tanjung, tindakan pemerintahan Jokowi menaikkan TDL bagi rakyat kecil dan tarif pengurusan surat kendaraan bermotor serta BBM adalah tindakan yang sewenang-wenang tanpa mempedulikan nasib rakyat Indonesia.

“Rezim jokowi menaikkan harga TDL dan harga BBM dengan tiba-tiba, ini membuat shock rakyat Indonesia, apalagi ditengah daya beli masyarakat lagi menurun,” kata Riko.

Kebijakan yang diambil pemerintah tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa Presiden Jokowi tidak berpihak kepada wong cilik.

“Jokowi jangan memakai kacamata kuda dalam memutuskan kenaikan TDL dan harga BBM ini, karena berhubungan dengan hajat hidup orang banyak,” ucapnya.

Riko mengingatkan bahwa kenaikan TDL dan kenaikan tarif surat kendaraan bermotor serta BBM akan meningkatkan jumlah rakyat miskin diIndonesia.

“Kenaikkan tarif ini sudah tidak rasional, disatu sisi kenaikan penghasilan rakyat berbasiskan inflasi tapi beban yang mereka keluarkan naik berlipat ganda,” demikian Riko.

Artikel ini ditulis oleh: