Jakarta, Aktual.co — Hasil karya perajin lukisan dari bubuk teh Sumatera Utara mulai mendapat permintaan dari luar Sumatera Utara bahkan diminati masyarakat luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Eropa.
“Memang belum secara besar-besaran dan diekspor, tetapi alhamdulillah permintaan sudah semakin bertambah termasuk dari luar Sumut dan luar negeri,” kata perajin lukisan itu, Marah Rusli di Medan, Minggu (26/10).
Belum lama ini, misalnya, kata dia, pejabat Pemerintah Amerika Serikat saat berkunjung ke Medan, membeli lukisan abstrak bertema Gadis Indonesia.
Sebelumnya ada juga pengusaha dari Eropa yang membeli lukisan berjudul Kebun Teh.
Menurut Rusli, panggilan akrab Marah Rusli, usaha hasil kerajinannya itu berawal dari dukungan penuh manajemen PT. Perkebunan Nusantara IV di Medan.
Dia menjelaskan, awalnya pejabat pengelola dana CSR perusahaan BUMN tersebut menantang usaha UMKM di bawah pimpinan Syafril Ali –usaha binaan PTPN IV– membuat kerajinan dari bahan bubuk teh yang merupakan salah satu tanaman yang dihasilkan perusahaan itu pada pertengahan tahun 2012.
Hasil diskusi para perajin, kerajinan itu akhirnya ditetapkan berupa lukisan dari bubuk teh.
“Kebetulan saya memang bisa melukis,” katanya.
Usaha lukisan itu semakin membuat dia dan teman-temannya tertantang, setelah pada awal tahun 2013, hasil kerajinannya tersebut mendapat rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI sebagai lukisan terbesar.
Meski sudah mulai dikenal, ujar Rusli, dia masih membutuhkan bantuan Pemerintah khususnya dalam soal promosi.
Potensi kerajinan lukisan dari bubuk teh itu masih menjanjikan, apalagi produk bubuk teh di Indonesia banyak jenisnya sehingga struktur dan warnanya juga beragam.
Harga jual lukisan teh itu bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga jutaan Rupiah per unit Untuk satu lukisan, pengerjaannya bisa rampung tiga hari hingga dua bulan.
Selain dari soal besar dan kecilnya, pengerjaan lukisan itu juga tergantung dari cuaca karena bubuk teh itu juga melalui proses pengolahan dan penjemuran bubuk teh tersebut.
Dewasa ini bersama tim-nya, bubuk teh itu juga dibuat untuk berbagai jenis kerajinan mulai vas bunga, bingkai kaca hingga baki.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara, menyebutkan, produk kreatif UMKM seperti lukisan bubuk teh itu merupakan salah satu unggulan Indonesia dalam era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Produk-produk kreatif itulah yang harus dikembangkan agar UMKM Indonesia bisa tetap eksis dan bahkan memenangkan persaingannya di MEA.

Artikel ini ditulis oleh: