Jakarta, Aktual.co — Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar demonstrasi untuk menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Dalam aksi unjukrasa tersebut terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian pada Kamis (13/11) malam.
Bentrokan pun tak terelakan. Bahkan, preman yang berkedok warga ikut menghadang aksi para mahasiswa tersebut.
Salah seorang mahasiswa USU Nico Pema menegaskan, bahwa peristiwa bentrokan yang berlangsung pada malam hari itu bukan dengan warga, melainkan para preman yang sudah dikondisikan oleh pihak kepolisian untuk memukul mundur para demonstran.
“Tadi itu bukan warga, tapi preman yang dikondisikan aparat. Bahkan beberapa ada yang terlihat memakai seragam salah satu ormas,” kata Nico Pema, perwakilan mahasiswa saat dihubungi, Jumat dini hari (14/11).
Adapun, jumlah preman berkedok warga itu cukup banyak, sekitar 50 orang. Dan terjadi perlawanan sengit dari mahasiswa di pintu 1 dan pintu kecil USU.
“Preman itu ada yang bawa senjata tajam, bahkan ada kawan kita yang kena senjata tajam dan dilarikan ke rumah sakit,” tegasnya.
Sebelumnya dikabarkan, puluhan mahasiswa gabungan Kampus USU dan Universitas Negeri Medan (UNM) menggelar aksi di simpang kampus. Aksi ini dilakukan sebagai penolakan terhadap rencana penaikkan harga BBM yang akan dilakukan rezim Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Artikel ini ditulis oleh: