Kuala Lumpur, aktual.com – Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad menyebut Ratu Elizabeth II sebagai salah seorang pemimpin monarki konstitusional yang baik. Tak ayal, Mahathir pun mengatakan kepergian Ratu Elizabeth sebagai suatu kehilangan yang berarti bagi Inggris dan mereka yang percaya pada kedaulatan konstitusi.
“Saya merasa sedih dengan kepergian Ratu Elizabeth II. Padahal baru dua hari sebelumnya, Ratu berkenan menerima saya menemui PM Inggris,” kata dia seperti dilansir dari akun sosial medianya.
Dalam berbagai kesempatan, Mahathir mulai berbagi pengalamannya dengan Ratu Elizabeth II, terutama saat berlangsungnya musyawarah negara-negara persemakmuran atau commonwealth. Mahathir menceritakan sepanjang dia menjadi PM Malaysia, Ratu Elizabeth sudah melawat Malaysia sebanyak dua kali. Yakni saat Malaysia menjadi tuan rumah musyawarah pemimpin-pemimpin negara persemakmuran dan yang kedua pada saat pertemuan olahraga negara persemakmuran.
Mahathir pun menegaskan sosok Ratu Elizabeth II sebagai seseorang yang memiliki integritas tinggi dan berkepribadian kuat.
“Saya tidak menyangka kepergian beliau (Ratu Elizabeth). Dia hanya setahun lebih muda daripada saya,” tutur dia dalam Bernama.
Seperti diketahui, Istana Inggris mengumumkan ‘kepulangan’ Ratu Elizabeth pada usia 96 tahun pada 8 September lalu. Ratu Inggris tersebut meninggal dunia diduga lantaran penyakit kanker tulang yang diidapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Megel Jekson
