Pekalongan, Aktual.com – Jum’at 05/05/2017 bertempat di Majlis Kanzus Shalawat Pekalongan, Syekh Abdul Mun’im berkesempatan untuk dapat bersilaturahmi dengan ribuan jamaah pengajian kliwonan asuhan Maulana al-Arif billah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya.
Dalam silaturahmi agung ini, Maulana Habib Luthfi memberikan waktu kepada Syekh Abdul Mun’im untuk sekiranya memberikan tausiyah agama berkenaan dengan tasawuf dan rasa cinta kepada Allah SWT.
Selama kurang lebih sepuluh menit, Syekh Abdul Mun’im berbicara di depan jamaah kanzus shalawat akan pentingnya thariqah atau tasawuf sebagai jalan membangun kecintaan kepada Allah Swt.
“Tasawuf adalah penanaman rasa cinta. Kecintaan kepada Allah, hamba-hambanya sesama umat manusia dan kepada makhluk ciptaannya. Dengan terbentukanya rasa cinta, maka tidak akan ada permusuhan, fitnah, dan peperangan seperti yang saat ini sering terjadi”, ujarnya.
Sejalan dengan itu, Maulana Habib luthfi bin Yahya dalam tausiyahnya juga menyampaikan tentang pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya dalam konteks kebangsaan.
“Jika cinta kita kuat kepada Rasulullah SAW, kita semakin cinta kepada tanah air, sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT, kita akan semakin cinta kepada tanah air”, papar beliau.
Kliwonan kali ini di majelis Kanzus Shalawat memang sedikit berbeda dengan hadirnya Syekh Abdul Mun’im bin Abdul Aziz bin Muhammad Shiddiq al-Ghumari al-Hasani yang merupakan mursyid thariqah Syadziliyyah Darqowiyyah di Tangier Maroko dalam perjalanan safari dakwahnya di Indonesia.
Kata al-Hasani yang melekat di belakang namanya menunjukkan bahwa Syekh Abdul Mun’im merupakan keturunan Rasulullah SAW dari Sayyidina Hasan RA.
“Syekh Abdul Mun’im ini adalah cucu dari guru saya yang merupakan wali besar di zamannya. Beliau al-Hasani (cucu Sayyidina Hasan) dan saya al-Huseini (cucu Sayyidina Husein. Jadi, beliau kakak saya, dan saya adiknya”, ungkap Maulana Habib Luthfi
Di malam acara sebelum kliwonan, Kamis 04/05/2017, dua mursyid syadziliyyah dari timur dan barat ini intens berbincang mengenai ilmu dan ahwal dalam tasawuf di kediaman Maulana Habib Luthfi di ndalem beliau yang berdekatan dengan majelis Kanzus Shalawat.
Diketahui, keberadaan Syekh Abdul Mun’im di Pekalongan merupakan rangkaian safari dakwah beliau ke beberapa pesantren dan lembaga keislaman di Indonesia untuk bersilaturahmi dan menyambungkan sanad keilmuan ulama Maroko dengan para ulama-ulama di Nusantara.
Safari dakwah yang diselenggarakan dari tanggal 2-14 Mei 2017 ini merupakan inisiasi dari Zawiyah Arraudhah Jakarta sebagai lembaga yang konsern dalam pemikiran-pemikiran Sadah Ghumariyah di Indonesia. [Mabda Dzikara]
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu