“Hal itu penting, agar jangan sampai kita dihadapkan pada kesan bahwa proyek kereta-cepat Jakarta-Bandung itu  disiapkan ‘agar Bapak senang’ tanpa ungkapkan kenyataan lapangan,” sindir dia.

Pasalnya, kata dia, proyek kereta-cepat yang sedang dikebut itu ternyata kenyataannya akan melewati empat kawasan yang rawan gempa. “Kalau begitu, apakah studi amdal tidak mengungkapkan ini sebelumnya?” tanyanya.

Dia berharap, para ahli yang menyiapkan proyek itu perlu jujur ungkapkan fakta yang menghambat kecepatan pelaksanaan proyek dan tidak membuai janji-janji bahwa semuanya dalam kondisi oke.

Sehingga, sebut guru besar ekonomi UI itu, pematangan proyek memerlukan studi kelayakan, proses amdal, keahlian mendukung pembangunan proyek secara professional, dan lainnya.

“Memang perlu dihargai dihargai bahwa Presiden Jokowi memecut pembangunan infrastruktur, seperti jalan, kereta-api, terminal penerbangan, dan lainnya. Tapi perlu pematangan proyek,” tutup dia.

Proyek kercep Jakarta-Bandung ini bandung oleh korsorsium dari China dan digawangi oleh empat BUMN, yaitu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PTPN (Persero), PT KAI (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Proyek ini akan dibiayai oleh China Development Bank (CDB).

(Laporan: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka