“Kami harus bertemu langsung dengan orangnya supaya jelas karena anaknya tidak paham,” katanya pula.

Menurut dia, kejadian ini juga sudah pernah terjadi beberapa bulan lalu, saat ada dokter mata palsu dari India yang buka praktik di Surabaya.

“Dinkes dibantu kepolisian akhirnya menangkap dokter gadungan itu,” katanya.

Atas kejadian itu, lanjut dia, Dinkes Siranaya berharap tidak menginginkan kejadian serupa terulang di Surabaya. Menurutnya tempat praktik ilegal tersebut selain meresahkan, juga membahayakan warga karena tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Febria mengatakan jika terbukti tempat praktik itu tidak berizin, maka Dinkes Surabaya akan memberi surat peringatan untuk menghentikan pelayanan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka