Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu bersama dengan Politisi Partai Gerindra Rachel Maryam saat menjadi pembicara dalam diskusi polemik bertema 'Setelah Pilkada Usai' di Jakarta, Sabtu (22/4). Diskusi tersebut membahas mengenai suasana politik usai Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. AKTUAL/Tino Oktaviano
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu bersama dengan Politisi Partai Gerindra Rachel Maryam saat menjadi pembicara dalam diskusi polemik bertema 'Setelah Pilkada Usai' di Jakarta, Sabtu (22/4). Diskusi tersebut membahas mengenai suasana politik usai Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Pansus Hak Angket Komisi Pemberantan Korupsi Masinton Pasaribu mengaku heran dengan sikap penyidik Novel Baswedan, yang menolak untuk dibuatkan berita acara penyidikan oleh pihak kepolisian terkait penyerangan dengan air keras tersebut.

“Dalam kasus Novel ini saya agak sedikit bingung, ketika Novel tidak percaya dengan pihak kepolisian, lalu siapa yang mau menangani kasus ini kalau bukan kepolisian,” kata Masinton dalam acara diskusi bertajuk ‘Cerita Novel, KPK dan Pansus DPR RI, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).

Akan tetapi, sambung dia,di sisi lain justru Novel menerima pengajuan wawancara dengan media massa secara eksklusif. “Ketika ingin di BAP tidak mau tetapi meladeni media untuk wawancara esklusif mau sambil mengumbar ke sana kemari, bahkan saya mendapat info bahwa sakitnya bertambah parah lantaran meladeni sesi mewawancara dengan media.”

Politikus PDI-P itu pun mengingatkan agar penegakan hukum jangan kemudian direcokin dengan opini-opini bahkan mengarah pada politisasi, lebih baik ikuti dengan prosedur yang ada dan sampaikan di sana agar kemudian pihak kepolisian dapat mengembangkan kasus tersebut.

“Novel mau bersedia tidak kalau di BAP? Lalu bagaimana kepolisian mau mengembangkan kasusnya dalam penegakan hukum atas dirinya. Jadi, kita jangan justru beropini dan berpolitik di sini, kan ini kita sedang mencari kedadilan dan kebenaran.”

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Wisnu