Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis diprediksi melemah seiring pelaku pasar yang menunggu hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Fed.

Rupiah pagi ini melemah 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.

“Rupiah terlihat kembali mendekati zona atasnya di Rp14.200. Saya melihatnya rupiah masuk dalam fase konsolidasi,” kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Kamis (28/10).

Sementara itu, lanjut Nikolas, dolar AS sendiri juga terlihat bergerak konsolidasi dalam beberapa hari terakhir karena pelaku pasar memang menunggu kejelasan dari hasil rapat The Fed pada awal November mendatang.

“Tanda-tanda wait and see juga terlihat pada tingkat imbal hasil obligasi AS yang mengalami koreksi dari zona tertingginya,” ujar Nikolas.

Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Rabu (27/10) kemarin mencapai 719 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 29 kasus sehingga totalnya mencapai 143.299 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 944 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 12.735 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 115,5 juta orang dan vaksin dosis kedua 70,11 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Nikolas mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak ke kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.

Pada Rabu (27/10/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.173 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.153 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid