Namun, setelah dilakukan pemeriksaan secara lebih saksama oleh dokter, dianogsa menunjukkan bahwa ia terserang cacing schistosoma japonicum.

Sejak saat itu sampai 1,5 tahun kemudian, ia rutin mengonsumsi obat penyakit schistosomiasis.

“Dan puji Tuhan bisa sembuh total dari penyakit dimaksud,” kata dia.

Meski sudah dinyatakan sembuh dari schistosomiasis, hingga kini masih saja ia mengonsumsi obat tersebut, tetapi hanya sekali dalam setahun.

Masyarakat di Dataran Lindu, dari anak-anak sampai orang dewasa, baik positif maupun negatif penyakit itu, tetap diberikan obat antivirus setiap tahun sekali. Obatnya itu dalam bentuk kapsul dibagikan secara gratis kepada warga oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan setempat.

Hal senada juga disampaikan Marthen, seorang warga Desa Anca, Kecamatan Lindu. Ia juga membenarkan masyarakat di Dataran Lindu sampai sekarang dibayang-bayangi rasa takut terhadap ancaman penyakit schistosomiasis.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid