Barabai, Aktual.com – Sehabis shalat Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah kaum Muslim di daerah hulu sungai atau “Banua Anam” Provinsi Kalimantan Selatan ramai-ramai ziarah kubur.

Karenanya pada Jumat (17/7) sesudah masyarakat muslim menjalankan shalat ‘id dan bersalam-salaman, mereka langsung menuju ke beberapa kuburan Muslim di Banua Aman yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Kabupaten Tabalong, ramai bagaikan pasar, sebab banyak peziarah.

Seperti terlihat di “kota dodol” Kandangan, ibukota Hulu Sungai Selatan (HSS), peziarah memadati kuburan Muslim, yang sebagian besar datang menggunakan sepeda motor, dan di antaranya pakai mobil.

Oleh sebab itu, di kawasan kubur Muslim tersebut arus lalu lintas kurang lancar dan pengendara harus hati-hati, karena kendaraan parkir memakan sebagian badan jalan.

Seorang warga Kandangan (135 kilometer utara Banjarmasin), Ida mengatakan, sudah menjadi kebiasaan (tradisi) masyarakat HSS khususnya ziarah kubur sesudah shalat ‘Id (sembahyang hari raya).

Berbeda dengan daerah Kota Banjarmasin dan sekitarnya, ziarah kubur pada umumnya sebelum atau sehari menjelang lebaran Idul Fitri, seperti terlihat di kuburan Muslim Karang Paci, Tunjung Maya dan kuburan Muslim di Mekatani-Pulau Beruang Banjarbaru.

“Memang agak kegiatan ziarah kubur di Kota Banjarmasin dan sekitar dibandingkan dengan daerah hulu sungai Kalsel,” tambah Hj Nurul yang ziarah kubur keluarga (kubur ayah dan ibunya) di kota dodol.

Pasalnya, lanjut nenek dari dua cucu itu, kalau kuburan Muslim di Banjarmasin dan daerah sekitarnya tersebut, tempat tinggal mereka yang ziarah tersebut jauh, sehingga butuh waktu khusus.

Sedangkan pada kuburan Muslim di daerah hulu sungai Kalsel, peziarahnya banyak warga setempat atau tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal mereka, demikian Nurul.

Seiring ramainya peziarah tersebut, pedagang kembang/bunga secara dadakan juga banyak terdapat dekat kubur dan samping luar halaman masjid, untuk ziarah kubur.

Sebab kebiasaan sebagian warga Muslim Banjar, Kalsel membawa bunga untuk ziarah kubur dan meletakan/menaburkan di atas pusara, sesudah membaca Surat Yaa siin atau “Fatihah Empat” dan berdoa.

Artikel ini ditulis oleh: