Jakarta, Aktual.co — Perusahaan alat berat PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBF) akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) di kisaran harga Rp311-Rp383 per lembar.

“Rentang harga saham IPO yang ditawarkan Rp311-Rp383 per saham,” ujar Direktur BNI Securities Daniel Nainggolan selaku penjamin emisi IPO Intan Baruprana Finance Tbk di Jakarta, Kamis (6/11).

Ia menambahkan bahwa rentang harga tersebut memiliki rasio harga terhadap laba bersih per saham atau “price earning ratio” (PER) sekitar 13-16 kali atau masih lebih rendah dari industri yang sekitar 18,98 kali.

“Jadi, harga IPO Intan Baruprana Finance Tbk sudah memiliki diskon,” ucapnya.

Ia mengemukakan bahwa dalam aksi korporasi itu, perseroan akan melepas 1,67 miliar lembar saham atau sekitar 40 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor.

Dari total saham yang ditawarkan ke publik itu, sebesar 1,4 miliar saham atau 33,55 persen merupakan saham baru yang diterbitkan Intan Baruprana Finance Tbk, sementara sisanya sebanyak 269,45 juta saham merupakan saham yang dimiliki oleh Phillip Asia Pacific Oportunity Fund Ltd.

Direktur Utama PT Intan Baruprana Finance Tbk Jap Hartono mengatakan bahwa sebesar 50 persen dari dana hasil IPO, rencananya akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan, dan sisanya untuk pembayaran utang kepada kreditur grup dan non-grup.

Ke depan, lanjut dia, pihaknya akan melakukan diversifikasi pembiayaan kepada industri yang sedang tumbuh seperti infrastruktur, konstruksi, minyak dan gas, maupun transportasi.

“Saat ini, sektor yang kami biayai yakni tambang dengan non-tambang,” katanya.

Ia menambahkan meski industri pertambangan mengalami perlambatan sehingga berdampak pada pembiayaan alat berat, namun pihaknya meyakini industri akan kembali bangkit sehingga kinerja perseroan tetap akan positif.

“Sampai akhir tahun ini kami berharap laba perseroan bisa mencapai Rp60 miliar, meningkat dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp31,2 miliar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka