Jakarta, Aktual.co — Olahraga ekstrim, jumping stilts telah berkembang pesat di tanah air. Sepintas jumping stilts sangat seru untuk dilihat. Namun demikian, olahraga yang ditemukan oleh Alexander Bock pada 2003 lalu itu ternyata sangat berbahaya.

Pada umumnya penggiat jumping stilts (bocker) bisa meloncat hingga 1-1,5 meter dari permukaan tanah. Dan, bocker bisa berlari hingga mencapai 20 mph (32km/jam). Bahkan, olahraga tersebut pernah diikutsertakan dalam upacara penutupan Olimpiade 2008 di Beijing, China.

Komunitas IndoJumpStilts yang berdiri pada 9 Januari 2010 lalu itu melestarikan  jumping stlits sebagai trend olahraga anak muda Indonesia.  “Terbentuknya berawal dari beberapa teman Mahasiswa yang kuliah di luar negeri. Lalu, mereka kembali ke tanah air. Kemudian dibawa ke berbagai acara Urbanfest di Ancol Jakut. Karena banyak pengunjung yang tertarik mencoba akhirnya ada enam orang memiliki ide membentuk komunitas. Sky Jumper Indonesia jangkauannya sangat luas, akhirnya dibentuklah IndoJumpStilts khusus Jakarta,” terang Bhima Novri W, anggota IndoJumpStilts, di Jakarta. 

Bhima menerangkan, IndoJumpStilts telah merata di wilayah Jabodetabek. “60 anggota yang terdaftar. Namun, yang aktif 22 orang. Umur paling muda, usianya 15 tahun. Paling tua umur 30 tahun. Kebanyakan laki-laki yang ikut,” terang pria ramah dan murah senyum ini.

Lanjutnya, kegiatan rutin yang dilakukan IndoJumpStilts yakni latihan bersama di Taman Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam. Agar tidak bosan, anggota perkumpulan tersebut juga suka menggelar latihan di depan Kedubes Jerman atau saat event ‘Car Free Day’ di Bunderan HI, Jakarta Pusat.

Bhima menuturkan, bagi bocker pemula yang pertama kali mencoba jumping stilts pasti akan terjatuh atau mengalami cedera. “Cedera ringan saja kok. Entah itu lecet atau bersentuhan dengan aspal. Makanya kami suruh pakai pelindung. Dan, yang fatal, karena faktor posisi jatuh yang salah, pernah ada tulang yang geser,” ujarnya, berbagi pengalaman kepada kami.

Artikel ini ditulis oleh: