Baginda Nabi mengetahui akan kesungguhan Abu Hurairah tersebut, dengan selalu memandang akan perkataan dan tingkah lakunya. Dimana bentuk perhatian serta pandangan satu kali dari baginda Nabi kepada sahabatnya adalah merupakan kebahagiaan yang tidak ada bandingannya bagi mereka.
Apalagi kebahagiaan yang telah didapat oleh Abu Hurairah RA, yang tengah diperhatikan oleh baginda pada setiap harinya, bahkan dirinya mendapatkan pujian darinya.
Syekh Yusri menambahkan, bahwa dari sinilah para ahli tashawwuf mentarbiyah para muridnya dengan pandangan. Karena pandangan seorang wali mampu merubah perilaku serta meningkatkan himmah (semangat beribadah) para muridnya.
Pandangan seorang murabbi mampu memberikan tarbiyyah kepada para muridnya, sebagaimana baginda Nabi SAW mentarbiyah para sahabatnya.
Pandangan seorang yang shalih mampu memberikan kemanfaatan bagi seseorang, sebagaimana pandangan orang yang dengki juga memberikan kemadharatan, yaitu apa yang dinamakan dengan penyakit ‘ain. Imam Nasa’I telah meriwayatkan bahwa:
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid