Seorang pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (29/12). Pemerintah menetapkan kuota impor sapi bakalan sebanyak 600.000 ekor pada 2016 guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang (Oso) menerima kunjungan resmi Duta Besar Brazil, Rubem Antonio Correa Barbosa, di ruang kerjanya, di gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).

Dalam pertemuan itu, Oso menyambut kedatangan Dubes Brazil dalam rangka mempererat kerjasama dagang antar kedua negara, khususnya dalam sektor kebutuhan daging sapi.

“Selama ini daging sapi yang kita (Indonesia) beli dari Australia merupakan hasil suplai dari Brazil, lalu kenapa tidak jika kerjasama dagang kita kuatkan dengan membeli langsung ke Brazil,” kata Oso.

Menurut Oso, dengan dimonopoli pihak Australia selaku pemain tunggal, otomatis ketentuan harga ditentukan sesuai keinginannya selaku eksportir. Belum lagi permainan harga yang diciptakan para broker atau tengkulak. Alhasil, membuat harga daging sapi di dalam negeri cenderung mahal.

“Sapi yang berasal dari Brazil pun kita harus membelinya dari Australia. Sekarang kita langsung saja bekerjasama dengan Brazil dengan membeli langsung produknya dalam bidang ini,” sebut dia.

Sementara, Dubes Rubem menanggapi positif keinginan Indonesia untuk membuka kerjasama dagang dalam sektor tersebut.

“Saya memiliki keinginan dan dedikasi penuh tingkatkan perdagangan dua negara di sektor daging ini. Tentu saya langsung sampaikan ke pihak berwenang untuk tindaklanjut keinginan dan permintaan ini,” sebut Rabem.

“Kerjasama ini sangat baik sekali, tidak hanya untukk produsen tapi untuk publik dan hubungan dua negara,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang