Medan, Aktual.co — Masih kuat dalam ingatan, kecelakaan tragis di Desa Mas Nauli, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, yang menewaskan 17 pelajar pada Kamis (28/5), sekitar pukul 07.00 wib.
Belasan pelajar tersebut hendak bersekolah dan menumpangi truk milik perkebunan sawit PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR). Selain menewaskan 17 pelajar, enam pelajar lainnya luka-luka dan belasan lainnya berhasil selamat dari maut.
Truk yang setiap pagi mengangkut para pelajar itu lepas kendali karena ban truk bagian depan sebelah kanan lepas secara tiba-tiba. Truk oleng hingga terbalik dan terjun ke dalam bekas galian parit perkebunan sedalam 2,5 meter. Belasan pelajar itu terjebak dalam air bercampur lumpur.
Kecelakaan menelan korban melibatkan truk milik PT SGSR tak hanya kali itu saja. Pada tanggal 15 mei 2015 lalu, sebuah truk milik perusahaan itu juga mengalami kecelakaan di ruas jalan Manduamas-Barus.
“Terjadi tanggal 15 mei 2015, Korbannya, suparmin, pengemudi 35 tahun, penduduk desa Mas Nauli, Sirandorung,” ungkap Kapolsek Manduamas, AKP Enda Iwan Iskandar kepada Aktual.co, Selasa (2/6).
Saat kejadian, truk milik PT SGSR bernomor polisi BK 9370 BI yang dikemudikan Musri Antonius Tumanggor mengalami rem blong dan menabrak mobil lainnya. Satu orang tewas dalam kecelakaan itu.
“pengemudi Musri Antonius Tumanggor, membawa batu, menabrak mobil bermuatan kosong. Sekarang Musri masih tersangka,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Aktual.co, kecelakaan melibatkan truk PT SGSR juga pernah terjadi di kisaran tahun 2014.
“Iya, ini yang ketiga lah kecelakaan ini,” ujar BP, seorang warga di Kecamatan Barus kepada Aktual.co.
Kecelakaan menewaskan seorang anak-anak yang terjepit badan truk milik perusahaan perkebunan sawit itu. “Satu lah, anak-anak meninggal, satu selamat,” katanya. 

Artikel ini ditulis oleh: