Jakarta, Aktual.co — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menemukan kualitas blanko Kartu Tanda Penduduk Elektronik palsu lebih baik daripada blanko produksi pemenang tender proyek bernilai Rp 5,9 triliun tersebut.

“Saya serahkan temuan itu ke teman-teman di Ditjen Dukcapil bahwa ini hampir mirip dan hampir sama, malah lebih bagus cetakannya. Tapi kan kita belum tahu sudah berapa yang beredar dan dicetak,” kata Tjahjo di Jakarta, Jumat (21/11).

Dia menjelaskan pada blanko KTP palsu tersebut terdapat data-data penduduk yang tidak valid, seperti nama warga perempuan namun fotonya pria. Oleh karena itu, Mendagri berharap dalam waktu dua bulan ke depan dapat dilakukan investigasi terkait temuan tersebut.

“Makanya kami menghentikan selama dua bulan pencetakan KTP-el ini untuk evaluasi secara menyeluruh, karena ini menyangkut kepentingan pilkada, data-data imigrasi, pembuatan paspor, SIM, KIS, KIP dan juga untuk kepentingan perbankan,” kata dia.

Blanko palsu KTP, seperti yang dimaksud Mendagri, merupakan blanko yang diproduksi oleh pihak di luar kontrak proyek KTP elektronik. Mendagri menemukan blanko-blanko tersebut buatan China, India dan Perancis.

Artikel ini ditulis oleh: