Jakarta, Aktual.com — Bagi penduduk Ladin Makole Village di Dawakiji Kudu Local Area Pemerintahan Kano Negara, sekitar 40 km pinggiran Kano terlihat suasana yang menyedihkan. Rahma Haruna 19 tahun, hanya bisa duduk lemah disebuah ember hijau sambil mengemis dan berharap belas kasihan dari orang lain.

Sebenarnya warga yang berada disekitar ingin membantunya akan tetapi mereka tak bisa berbuat apa-apa karena kekurangan uang. Rahma memiliki tubuh yang berbeda dari kebanyakan orang, di dalam hidupnya ia bisa merasakan memiliki sepasang tangan dan kaki hanya 6 bulan. Yang mana saat ini dia telah hidup didalam ember tersebut selama 18 tahun dengan bantuan kakaknya Sani untuk mengemis disetiap harinya.

Rahma mengaku, selama 18 tahun ini hidupnya sangat traumtis karena kondisinya tersebut. Bahkan dia pun tak punya teman, tidak punya pendididkan formal dan bahkan tak bisa menyikat giginya sendiri. Rahma mengakui, hanya dukungan keluarga dan terutama kakaknya yang bisa membuatnya bertahan dengan keadaan seperti ini.

Mallam Haruna Muhammada, ayah Rahma menjelaskan bahwa anaknya memang dilahirkan dengan keadaan seperti itu. Ketika itu dia telah menyerah karena tim medis tidak dapat menemukan obat aka penyakit anaknya.

“Ketika Rahma masih berusia enam bulan kami terkejut dan menangis melihatnya, disanalah semuanya dimulai. Tim medis mengatakan bahwa dia memiliki masalah pada sumsum tulang belakang, akan tetapi mereka tidak mengatakan pada kami jika itu bisa disembuhkan, kami tidak bisa mendapatkan tempat untuk berobat dan menyembuhkan penyakitnya,” ujar Haruna dikutip dari nigeriacamera.net, Sabtu (30/1).

Dengan kegagalan tersebut akhirnya Haruna mencoba mencari cara tradisional untuk menyembuhkan penyakit putrinya tersebut. Setelah berkonsultasi kesana kemari akhirnya dia diberitahu jika Rahma akan sembuh dengan roh orang-orang yang menyiksanya. Dia percaya, dan memutuskan untuk hidup dengan keadaan seperti itu.

“Saya beruntung memiliki keluarga yang memahami keadaan saya, walau saya tidak bisa berpindah tempat dengan sendiri akan tetapi keluarga saya terus membantuku. Mereka selalu memberikan yang terbaik dalam mengurus saya disetiap harinya selama 19 tahun terakhir ini,” ujar Rahma.

“Saya menyadari orang tua saya telah mencoba berbagai cara untuk mengobati saya dari penyakit ini, sampai semua barang berharga dan lahan pertanian ayahku dijual demi pengobatanku ini. Mungkin hanya dengan mengemis saya bisa membantu atau membalas budi mereka, walau sedikit mungkin itu bisa membantu mereka, saya faham akan penyakit yang saya derita saat ini mungkin orang-orang berpikir ini adalah ulah jahat dari setan, itulah desa kami dalam masalah apapun pasti kami percaya kepada ahli-ahli sihir.”

Haruna pun berharap jika pemerintah dan para dermawan bisa membantu putrinya agar bisa hidup normal seperti manusia biasanya dan bisa merasakan bangku pendidikan seperti anak-anak yang lain.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu