Jakarta, Aktual.co — Mengeluh sama saja tanda tak pernah bersyukur kepada Allah SWT. Jika dikaitkan dengan kalimat pembuka ini, terkadang kapan datangnya ujian itu seringkali tidak dipahami baik oleh manusia. Bukankah jika ujian itu datang, sepatutnya lah hal itu kita syukuri.
Namun sayangnya, ketika kesusahan, kesulitan maupun musibah yang melanda, ternyata manusia memborong sejuta keluhan. Jika sudah demikian biasanya manusia hanya bisa pasrah.
Sementara, dalam keyakinan apapun mengajarkan, bahwa keputusasaan adalah sesuatu indikasi yang buruk, dan harus dihindari oleh setiap umat Muslim. Inti dari semua masalah adalah agar manusia semakin memahami fitrahnya. Memahami apa yang harus dicari selama melakukan perjalanan hidupnya.
Akan tetapi sebagai pegangan hidup seorang muslim, Al – Qur’an telah menjelaskan banyak hal di dalamnya. Bukan saja mengupas ritual ibadah semata, persoalan ekonomi, perdagangan, keluarga, Tetapi perilaku pribadi ideal seorang muslim hingga pengelolaan negara pun ada didalam Al-Quran. Dan Al-quran mampu menjawab keluhan – keluhan utama, ketika manusia mendapat ujian ataupun musibah.
Sebagai bukti, kenapa manusia terkadang tak mendapat yang diinginkan? Al – qur’an menjawab :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”.
Kemudian manusia seringkali mempertanyakan sesuatu kepada Allah SWT di saat dirinya tertimpa musibah lalu ia berkata, kenapa ujian seberat ini diberikan kepadaku?
Al-Quran menjawab :
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”.
Menyambung jawaban diatas tadi, mulailah dari sekarang, membenahi diri. Berusaha ikhlas, bersabar adalah salah satu kunci bagi manusia dengan mudah keluar dari berbagai macam keluhan apapun termasuk keluhan dalam pekerjaan.
Artikel ini ditulis oleh: