Tokoh agama Islam yang pernah belajar tentang Islam di Lembaga Islam China dan berpartisipasi dalam Pelatihan Imam Dunia di Universitas Al-Azhar, Mesir, tersebut telah menulis buku tentang Masjid Raya Xian yang telah menjadi unit benda budaya dan bersejarah yang dilindungi.

Dengan Bahasa Indonesia yang cukup fasih, Imam Mohammad Isherg menjelaskan bahwa masjid tersebut berdiri di atas lahan sekitar 13.000 meter persegi yang terdiri atas bangunan seluas 6.000 meter persegi yang berbentuk persegi Panjang, memanjang dari arah timur ke barat, dan terbagi atas lima halaman.

Menurut data yang di dapat dari masjid tersebut, sejak mulai terbukanya pintu gerbang China ke dunia luar pada 1978, Masjid Raya Xi’an telah menarik lebih dari 10 juta wisatawan asing dari berbagai negara termasuk Hong Kong, Macao dan Taiwan. Masjid itu juga telah menerima beberapa tamu negara termasuk pejabat-pejabat pemerintah, kepala-kepala negara dan tamu-tamu kehormatan lainnya dari seluruh dunia.

Di luar kawasan wisata Muslim tersebut, pelancong juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata bersejarah lain yang menarik di Xi’an seperti Menara Genderang (Drum Tower) dan Menara Lonceng (Bell Tower).

Menara Genderang yang dibuat pada masa Dinasti Ming tersebut menarik karena ukuran genderangnya yang besar dengan tinggi 1,8 meter, berdiameter 2,83 meter di bagian kepala (drumhead), 3,43 meter di bagian perutnya (drumbelly) dan memiliki berat 1.800 kilogram.

Sementara itu, lonceng raksasa yang digantung di depan Menara Lonceng tersebut memiliki tinggi 2,47 meter dan berat hampir enam ton.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid