Semua itu gaib dari dirinya dan dirinya juga gaib dari semua itu untuk bergegas menuju Tuhan lalu lenyap di dalam-Nya.

Seandainya masih terbersit dalam benaknya bahwa ia sedang dalam kondisi fana berarti kondisi fananya masih bercampur noda dan belum sempurna. Yang sempurna adalah kalau ia telah fana dari dirinya sendiri dan fana dari kefanaannya.

—Sidy Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandary Ra. dalam Miftah al-Falah wa Misbah al-Arwah

Asad Syamsul Abidin

 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid