Sri Mulyani menyakini bauran kebijakan untuk stabilisasi yang didukung oleh upaya reformasi struktural secara berkelanjutan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah maupun panjang.

“Sejalan dengan hal tersebut, kami mengapresiasi pandangan mengenai perlunya penyusunan APBN yang kredibel untuk menjaga kepercayaan dunia usaha,” tambah dia.

Menurut rencana, penyusunan RAPBN 2019 akan dilakukan dengan asumsi dasar makro antara lain pertumbuhan ekonomi 5,4 persen-5,8 persen, inflasi 2,5 persen-4,5 persen dan nilai tukar rupiah Rp13.700-Rp14.000 per dolar AS.

Asumsi dasar makro lainnya adalah suku bunga SPN 3 bulan 4,6 persen-5,2 persen, harga ICP minyak 60 dolar AS-70 dolar AS per barel, lifitng minyak bumi 722 ribu-805 ribu barel per hari dan lifting gas bumi 1.210 ribu-1.300 ribu barel setara minyak per hari.

Ant

(Wisnu)