Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kiri), Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan (kedua kiri), Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian (ketiga kanan), Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri) dan Seskab Pramono Anung meninjau lokasi aksi teror di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Sejumlah teroris melakukan penembakan dan pengeboman terhadap beberapa gedung dan pos polisi di kawasan Sarinah yang mengakibatkan sejumlah korban tewas dan luka-luka. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Pembangunan Indonesia tidak lagi terpusat di Pulau Jawa atau Jawa-sentris yang ditunjukkan dengan ruang fiskal lebih ekspansif dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Bukti dari pemerataan pembangunan adalah banyaknya pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa, bahkan di berbagai pelosok Indonesia yang telah menunjukkan perkembangan cukup berarti.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebutkan, Pemerintah Presiden Joko Widodo kian serius membangun infrastruktur di Indonesia secara luas. Hal itu tercermin dari pembangunan era Jokowi tidak lagi hanya fokus di pulau Jawa tetapi juga di luar Jawa.

“Pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi, tidak lagi melakukan pembangunan Javacentris (terpusat di Jawa), tetap Indonesiacentris (seluruh Indonesia),” kata Rizal dalam sesi dikusi pada acara BJB Investor Gathering 2016 di Ball Room Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (15/1).

Baru pada pemerintahan ini, lanjut Rizal, pembangunan jalan perbatasan di seriusi oleh pemerintah. “Baru pada pemerintahan ini, wilayah-wilayah yang tidak terjangkau jalan nasional dibangun jalannya. Kita ada pembangunan jalan perbatasan, kita ada pembangunan jalan Trans Papua, ada pembanguinan Bandara, Bendungan, Pelabuhan. Banyak di luar Jawa,” ujar Rizal.

Namun, lanjut Rizal, seluruh upaya Pemerintah Indonesia dalam melakukan pembangunan masih belum cukup. Sebab, masih banyak pembangunan infrastruktur yang perlu dilakukan agar seluruh wilayah di Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif sama.

Terlebih, kata dia, masih banyak peluang bagi para investor untuk bisa berkontribusi dalam mendukung pembangunan infrastruktur secara nasional.

“Masih banyak yang akan kita lakukan. Ada pembangunan 1.000 Km Jalan Tol, pembangunan jalan perbatasan masih dilanjutkan. Pembangunan bandara dan pelabuhan. Itu semua masih terbuka peluang,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu