Jakarta, aktual.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa pemuda dan ekonomi digital adalah faktor pendorong pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara.

“Pemuda dan ekonomi digital merupakan pendorong penting untuk memastikan kawasan kita menjadi epicentrum of growh (pusat pertumbuhan—red),” kata Retno ketika menyampaikan sambutan pada pembukaan ASEAN Youth Dialogue on Development for Sustainable Development Goals di Jakarta, Selasa (11/4).

Menlu Retno mengatakan potensi ekonomi digital di antara negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sangat besar.

Pada 2030, ekonomi digital ASEAN diproyeksikan mencapai 2 triliun dolar AS (sekitar Rp29,78 kuadriliun) dan akan berkontribusi sekitar 28 persen untuk produk domestik bruto (PDB) ASEAN.

Potensi tersebut semakin menjanjikan dengan adanya dividen demografis, mengingat sepertiga populasi ASEAN merupakan pemuda.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital, Retno menegaskan perlunya mendorong inovasi.

“Di masa krisis, inovasi oleh pemuda telah memainkan peran penting untuk mengatasi tantangan di berbagai sektor,” kata dia.

Di Asia Tenggara, tercatat lebih dari 52 unicorn atau perusahaan rintisan yang senilai 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,8 triliun), di mana sembilan di antaranya berada di Indonesia.

Indonesia juga mencatat dua decacorn atau perusahaan rintisan bernilai 10 miliar dolar AS (sekira 148,8 triliun).

Selain itu, Menlu RI menegaskan pentingnya memajukan semangat kewirausahaan yang akan membuka kesempatan besar bagi pemuda untuk membawa dampak yang bermanfaat bagi rakyat di kawasan.

“Spirit kewirausahaan penting untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan peluang-peluang, termasuk lapangan pekerjaan baru,” tutur dia.

Ia pun mendorong pemuda, sebagai agen perubahan, untuk memiliki semangat tanggung jawab sosial.

“Empati yang besar diperlukan untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal, khususnya komunitas marginal,” kata Retno.

ASEAN Youth Dialogue on Development for Sustainable Development Goals (AYD 2023) diselenggarakan pada 11-13 April 2023 di Jakarta.

Selain Menlu RI, pembukaan acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo serta 60 pemuda dari negara anggota ASEAN dan Timor Leste.

AYD 2023 merupakan ajang untuk bertukar pikiran dan merumuskan rekomendasi terkait pembangunan digital di Asia Tenggara.

Selanjutnya, rekomendasi akan disampaikan kepada para pemimpin ASEAN dalam KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, pada 11 Mei 2023.

Sebagai bagian dari acara tersebut, peserta juga berkesempatan mengunjungi Traveloka dan Schneider Electric Indonesia.

Pada akhir program, akan diadakan ASEAN Halal Food Festival dan ASEAN Youth Cultural Performance.

AYD 2023 terselenggara atas kerja sama Kementerian Luar Negeri, didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sekretariat ASEAN, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Rizky Zulkarnain