Sejumlah warga eks-Gafatar berada di tempat penampungan di Detasemen Pembekalan dan Angkutan Kodam XII/Tanjung Pura di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/1). Sebanyak 1.119 warga eks-Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dievakuasi dari Kabupaten Mempawah karena diusir paksa oleh masyarakat setempat pada Selasa (19/1) kemarin tersebut, rencananya akan dipulangkan pemerintah ke daerah asal dengan menggunakan KRI Teluk Bone. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas kepulangan eks anggota Gafatar ke daerah asal mereka, melalui Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

Pemulangan tersebut berlangsung lewat terminal keberangkatan umum pada Jumat (22/1) malam.

Sejak pukul 20.58 WIB rombongan warga eks Gafatar untuk keberangkatan pertama tiba di Bandara Supadio, diantar dengan lima truk TNI dari Yon Bekangdam XII Tanjung Pura.

Satu persatu mereka turun dari truk dengan membawa semua barang yang dimiliki, dan masuk ke terminal keberangkatan bersama anggota keluarga masing-masing.

Untuk penerbangan pertama menuju Jakarta, maskapai Lion Air akan membawa 162 penumpang. Direncanakan pemulangan eks-anggota Gafatar dengan sembilan penerbangan, masing-masing tiga pesawat tujuan Jakarta, tiga ke Solo dan tiga ke Surabaya.

Mensos mengatakan, untuk pemulangan eks Gafatar tersebut pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan berbagi.

“Kita sudah koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kalimantan Barat, untuk pemulangan lewat sembilan penerbangan ini ditanggung oleh Pemprov Kalbar,” kata Mensos.

Untuk pemulangan tersebut, Pemprov Kalimantan Barat menganggarkan Rp5 miliar. Selebihnya untuk pemulangan selanjutnya akan ditanggung oleh pemerintah provinsi yang akan menerima mereka di daerah masing-masing.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu