Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan sebanyak empat provinsi di Indonesia yang terancam mengalami kekeringan yakni NTT, Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Jawa Barat.

“Beberapa daerahnya terancam mengalami kekeringan dan gagal panen,” katanya kepada wartawan saat meninjau dua kecamatan di Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) yang juga mengalami kekeringan di TTS, Kamis (2/7).

Ia menjelaskan untuk provinsi Jawa Timur, di Bojonegoro terancam mengalami kekeringan, sementara untuk Jawa Tengah ada tiga daerah yakni, Pati, Demak dan Gerobogan.

Sementara itu, untuk Provinsi Jawa Barat daerah yang terancam kekeringan sesuai dengan pantauan yang langsung dilakukan oleh Mentan, adalah Indramayu dan Cirebon.

“Provinsi-provinsi tersebut belum bisa dikatakan sudah mengalami kekeringan, tetapi masih terancam. Sehingga kami telah mengantisipasi dengan cepat agar kekeringan tersebut tidak berlanjut,” tambahnya.

Antisipasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian sendiri menurut Amran, dengan memberikan 3000 unit pompa di daerah-daerah yang terancam tersebut, salah satunya adalah daerah di Bojonegoro, Jawa Timur.

Antisipasi dan pencegahan kekeringan juga dilakukan di daerah TTS yakni dengan cara menggali 1000 sumur dangkal untuk mengatasi kekeringan yang terjadi di kecamatan tersebut.

“Kalau yang di Bojonegoro kemarin Bupatinya sudah sms dan bilang kalau pompanya sudah dipasang. Jadi saya optimis kekeringan di daerah itu akan teratasi,” tambahnya.

Menurut dia kondisi kekeringan yang terjadi baik di NTT serta tiga provinsi lainnya belum masuk dalam kategori bencana El Nino, tetapi lebih pada lemahnya proses pengairan dan kurangnya alat-alat yang dapat membantu mencegah kekeringan.

“Kalau lemah dampak kekeringan itu bisa mencapai 25 ribu hektare kalau kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi sekarangkan kami ada persiapan 20 ribu pompa untuk seluruh Indonesia,”tuturnya.

Mentan menyatakan 20 ribu pompa tersebut menurut Mentan akan di bagikan ke daerah-daerah yang terancam kekeringan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka