Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku tidak ada permasalah dalam proses pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Nggak ada masalah,” ujar Rini di Kemang, Jakarta, Sabtu (30/1).

Dia juga menegaskan tak ada jaminan pemerintah yang diberikan kepada Tiongkok dalam proyek itu. Menurutnya, jaminan yang dimaksud hanyalah kepastian waktu kerjasama Indonesia- Tiongkok.

“Jaminan itu apa? Kan ada jaminan untuk pinjaman, ada jaminan untuk masukan modal. Ini semua tidak ada. Tidak ada jaminan pemerintah sama sekali,” ujar dia.

Dijelaskan dia, investor Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) 60 persen BUMN Indonesia, 40 persen BUMN Tiongkok. Sebagai investor, kata dia, pihak Tiongkok minta kepastian kalau berinvestasi itu mereka tetap bisa menjalankannya dengan baik.

“Jadi yang diminta adalah jaminan kalau dikasih hak konsesi 50 tahun, lalu kalau tiba-tiba pemerintah merubah menjadi 30 tahun, investor kan butuh jaminan. Hanya itu jaminan, kalau itu terjadi mereka bisa duduk bersama dengan pemerintah untuk selesaikan bersama,” kata dia.

Rini kembali menegaskan pemerintah tak memberikan jaminan apapun kepada Tiongkok, baik melalui pihak pengembang KCIC. Ia juga mengatakan bahwa proses negosiasi adalah tugas BUMN.

“No no. Nggak ada. Sejak awal kita komit,” ujar dia.

Kendati demikian, dia juga menyebut kalau hal itu bukan urusannya, melainkan urusan KCIC. Tapi, ditegaskan dia kembali kalau sejak awal proyek ini tidak ada jaminan pemerintah dan pendanaan APBN.

“Dan itu komit. Saya sebagai menteri BUMN, keterlaluan kalau saya tidak bisa menjaga anak perusahaan BUMN,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: