Jakarta, Aktual.com —  Anak usia bawah lima tahun (balita) di kawasan Baduy pedalaman, Kabupaten Lebak, Banten, memperoleh pemeriksaan kesehatan juga vaksin imunisasi karena tidak bertentangan dengan adat setempat.

“Kami merasa terbantu dengan adanya petugas kesehatan sehingga balita-balita di sini sehat,” kata Tokoh Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Saija di Lebak, Sabtu (17/10).

Selama ini, pelayanan kesehatan balita di kawasan Baduy relatif baik karena didukung delapan posyandu.

Kehadiran posyandu dapat meningkatkan kesehatan anak balita dengan pemeriksaan kesehatan, penimbangan, asupan gizi, pemberian vitamin juga imunisasi.

Karena itu, pihaknya mendukung petugas kesehatan memberikan pelayanan kepada balita-balita Baduy.

“Kami berharap para petugas kesehatan dapat melayani masyarakat Baduy guna mendukung kualitas dan derajat kesehatan warga setempat,” katanya.

Menurut dia, saat ini para ibu-ibu usia muda sudah memahami dan mengerti tentang pentingnya kesehatan balita. Bahkan, delapan posyandu yang ada di kawasan Baduy aktif dengan melibatkan tiga petugas bidan. Pelayanan kesehatan itu tidak melanggar keputusan lembaga hukum adat karena manfaatnya sangat besar bagi kesehatan anak.

Selain itu, juga bisa mencegah berbagai penyakit menular, seperti campak, polio dan lainya.

“Kami sangat mendukung kesehatan anak dan bayi dilakukan setiap pekan oleh petugas medis Puskesmas Cisimeut,” katanya.

Eros Rosita, seorang bidan khusus wilayah Baduy mengaku selama ini balita di Baduy sudah menerima program pemerintah yakni bidang kesehatan, meskipun awalnya mereka menolak karena bertentangan dengan adat “kaolotan”.

Namun demikian, pihaknya kini balita-balita di Baduy menerima pemeriksaan kesehatan juga vaksin imunisasi jenis Polio, BSG, DPT, HBO dan Campak.

Saat ini, pengetahuan kesehatan Baduy meningkat, bahkan ibu-ibunya membawa anaknya ke posyandu untuk dilakukan penimbangan dan pemberian vaksin imunisasi.

Begitu juga petugas medis menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan kesehatan juga vaksin imunisasi karena lokasi antarperkampungan di Baduy saling berjauhan.

Lokasi tofografinya berbukit terjal dan pegunungan sehingga menyulitkan petugas, apalagi musim hujan tentu kondisi medannya cukup berat.

Perkampungan kawasan Baduy sebanyak 58 kampung dengan kondisi medan pegunungan dan satu-satunya untuk menempuh antarkampung Baduy berjalan kaki mencapai puluhan kilometer.

Bahkan, petugas harus berjalan kaki melintasi hutan belukar dan penuh curam.

“Kami sudah biasa melintasi perbukitan dan pegunungan di kawasan Baduy untuk meningkatkan derajat kesehatan anak-anak Baduy,” katanya.

Sementara itu, Sarti (30) seorang ibu rumah tangga warga Baduy Luar mengaku dirinya ingin anaknya sehat dan tidak mau terserang polio maupun campak.

“Saya datang ke posyandu untuk dilakukan vaksin imunisasi BSG dan polio terhadap anak keduanya,” ujar Sarti warga Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka