Jakarta, Aktual.com – Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviani Murni (Agus-Sylvi), menurut hasil lembaga survey Indikator dan Poltracking berada di posisi teratas dibanding pasangan calon lainnya.

Menanggapi hasil survei tersebut, Politisi PDIP Darmadi Durianto mengatakan elektabilitas bukan satu-satunya tolak ukur akhir untuk menentukan pemenang, tapi yang terpenting adalah tingkat antusiasme pemilih.

“Enthusiasm rate atau tingkat antusiasme pemilihlah yang menentukan siapa yang akan menjadi Gubernur DKI nanti,” ujar Darmadi di Jakarta, Senin, (28/11).

Bendahara Umum Megawati Institute ini menyebutkan, tingkat antusiasme memperlihatkan komitmen yang kuat terhadap pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot). Komitmen tersebut bersifat emosional, jangka panjang, dan action motivating.

“Saat ini, tingkat antusiasme pemilih Ahok-Djarot lebih tinggi daripada pasangan lain, terutama antusiasme dalam merekomendasikan dan mempromosikan pasangannya ke pemilih lain,” terang Anggota Komisi VI DPR RI itu.

Dia mengungkapkan, tingkat antusiasme pemilih Ahok-Djarot hampir mencapai skor 2,4. Artinya jika elektabilitas Ahok-Djarot saat ini 22%, maka di hari pencoblosan nanti akan menjadi 52%.

“Sementara pasangan lain tingkat antusiasme pemilihnya masih dibawah 1, sehingga hampir dipastikan Ahok-Djarot akan menang dalam satu putaran, dan saya sama sekali tidak khawatir dengan tingkat elektabilitas Ahok Djarot saat ini, apapun itu menurut hasil survey,” ungkap Legislator asal DKI Jakarta itu.

Lebih lanjut, Darmadi menjelaskan, ada empat profil pemilih yang bisa dianalisis dari hubungan antara kepuasan dan antusiasme dari pemilih.

Pertama, antusiasme rendah tapi kepuasannya tinggi (potential turncoats). Kedua, antusiasme tinggi tapi kepuasannya rendah (sentimental voters). Ketiga, antusiasme rendah dan kepuasannya rendah (silent voters). Dan keempat, antusiasme tinggi dan kepuasan tinggi (star voters).

Pemilih Ahok Djarot saat ini, kata Darmadi, rata-rata adalah star voters. Sedangkan pasangan lain kecenderungan potential turncoats.

“Tantangan bagi tim sukses dan para relawan Badja (Basuki-Djarot) adalah bagaimana mempertahankan dan menaikkan tingkat antusiasme pemilih, sehingga mereka bisa menyelesaikannya dalam satu putaran,” pungkas pakar political marketing Megawati Institute ini.

(Laporan: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka