Jakarta, Aktual.co — Sejumlah orang bersenjata membunuh tiga tentara penjaga perdamaian Ethiopia yang menjaga lubang air di wilayah Darfur bergolak, Sudan.
Dua tentara tewas di tempat kejadian di Korma, utara Darfur, dan yang ketiga tewas kemudian akibat luka di Khartoum, kata misi penjaga perdamaian gabungan PBB/Uni Afrika UNAMID. Penyerang mencuri kendaraan patroli Ethiopia.
“Ini menjadi Oktober berdarah bagi Penjaga Perdamaian PBB,” kata Sekjen PBB Ban Ki Moon mengatakan kepada wartawan di New York.
“Di Darfur, Mali dan Republik Afrika Tengah, kita telah kehilangan 14 tentara penjaga perdamaian dalam tindakan bermusuhan – hampir seorang tiap hari”.
Sebanyak 61 penjaga perdamaian UNAMID telah tewas dalam aksi sejak pasukan mereka dibentuk pada tahun 2007 untuk menghentikan kekerasan di wilayah barat Sudan.
Darfur telah jatuh ke dalam kekacauan pada tahun 2003 ketika sebagian besar pemberontak non-Arab mengangkat senjata melawan pemerintah, menuduhnya mengabaikan wilayah gersang, dan Khartoum memobilisasi sebagian besar milisi Arab untuk menghancurkan pemberontakan.
Situasi sejak itu berubah menjadi kekacauan dengan pertempuran melibatkan para bandit, saingan kelompok sempalan pemberontak yang berjuang untuk suku dan milisi tanpa hukum.
Perwakilan Khusus gabungan PBB/Uni Afrika UNAMID, Abidoun Bashua meminta Khartoum harus membawa penyerang ke pengadilan Kamis.
“Satu serangan pada pasukan penjaga perdamaian merupakan kejahatan perang dan harus dihukum berdasarkan hukum pidana internasional,” kata Bashua.