Sana’a, Aktual.com – Sebanyak 20 jet tempur Israel kembali menyerang Ibu Kota Yaman, Sana’a dan Provinsi Amran. Serangan jet-jet tempur Israel itu menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai 39 orang.
Serangan brutal zionis Israel juga menargetkan Bandara Internasional Sana’a, yang membuat kerusakan parah bandara, termasuk menghancurkan satu pesawat sipil yang parkir di landasan, termasuk menghancurkan landasan pacu pesawat, dan infrastruktur penting, sehingga bandara terpaksa ditutup. Selain itu, dua pembangkit listrik di Ibu Kota Sanaa menjadi target serangan Israel, yang mengakibatkan kehancuran pada dua pembankir listrik itu, Warga melaporkan api terus berkobar di kedua pembangkit itu hingga malam hari. Serangan Israel tersebut dilakukan pada Selasa petang (6/5) waktu setempat.
Militer Israel mengatakan serangan tersebut merupakan balasan atas serangan rudal yang diluncurkan oleh Houthi pada Minggu pagi (4/5) yang menargetkan Bandar Udara Ben Gurion di Tel Aviv. Serangan itu melukai delapan orang dan menyebabkan kerusakan di dekat bandara, menurut otoritas Israel.
Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, pejabat senior Houthi Mohammed Ali al-Houthi bersumpah akan melakukan pembalasan lebih lanjut, menjanjikan serangan rudal terhadap Israel akan dilakukan segera.
Dilansir dari CNN, pihak militer Israel menyatakan kalau Bandara Internasional Sana’a telah ”dinonaktifkan sepenuhnya.”
”Beberapa saat yang lalu, jet tempur IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerang dan menghancurkan infrastruktur teroris Houthi di bandara utama di Sanaa, melumpuhkan bandara tersebut sepenuhnya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa beberapa pembangkit listrik utama di wilayah Sanaa juga terkena serangan.
IDF mengatakan jet tempur ”membongkar” bandara tersebut dalam waktu 15 menit dan menyerang pabrik beton. Namun sebelum menyerang bandara, militer Israel mengklaim telah mengeluarkan peringatan evakuasi, menandai pertama kalinya IDF mengeluarkan pemberitahuan semacam itu di Yaman, lebih dari 1.000 mil dari Israel.
Sementara itu, pemimpin Houthi Mohammed al-Bukhaiti bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Israel, dan mengatakan kepada TV Al Arabiya di hari yang sama: ”Kami akan menghadapi eskalasi dengan eskalasi, dan masih ada banyak target dalam entitas Zionis, target sensitif, yang akan menyebabkan entitas Zionis mengalami kerugian besar.”
Untuk diketahui, setelah serangan militer Houthi ke Bandara Ben Gurion pada Minggu (4/5), Israel langsung membalas keesokan harinya, dengan menyerang Pelabuhan Hodeidah, yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Yaman, serta pabrik semen di dekatnya. Dalam serangan itu mengakibatkan satu orang tewas dan melukai 35 orang lainnya.
(Indra Bonaparte)