Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (1/7). Pada perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran IHSG ditutup melemah 0,90 persen atau 45,07 poin ke level 4.971,58, meski demikian IHSG sempat menguat ke level 5.039,69 sebagai imbas dari pemberlakuan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras/16.

Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan hari ini sepertinya masih akan mengalami pelemahan.

Padahal laju USD juga beregerak melemah, tapi tidak bisa menolong pergerakan rupiah. Hal ini terjadi nyaris tidak ada sentimen positif yang bisa menolong rupiah.

“Akan tetapi walaupun USD indeks tertekan, sayangnya masih gagal untuk membuat rupiah bergerak berbalik arah menguat. Kemarin terjadi penurunan tipis, seiring minimnya sentimen,” tandas analis PT NH Korindo Indonesia, Reza Priyambada, dalam analisis hariannya, Selasa (26/7).

Pelemahan USD Indeks ini membuat plaku pasar melakukan aksi jual terhadap USD. USD Indeks sendiri melemah sebesar 0,1% di level 97,3 membuat sejumlah mata uang dunia seperti EUR, GBP, AUD, NZD, serta BRL mampu bergerak menguat pada perdagangan kemarin. Tapi sayangnya rupiah tetap melemah.

“Pada perdagangan hari ini, waspadai adanya pelemahan lanjutan terhadap rupiah seiring komoditas yang cenderung melemah serta belum adanya katalis yang mampu menopang laju rupiah,” ungkap Reza.

Dengan kondisi itu, maka support rupiah akan berada di rentang 13.155, sedang batas resisten akan di kisaran 13.114.

Sebelumnya disampaikan, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga di level 6.5% ternyata tidak menolong rupiah. Pada pekan lalu memang, rupiah bergerak melemah cenderung terbatas.

“Pelemahan rupiah pada perdagangan kemarin masih akan terjadi hingga hari ini. Meski USD Indeks tertekan, namun penurunan harga minyak dunia yang menyentuh area $43/barrel membuat rupiah sempat berada di area 13.150. Waspadai sentimen yang ada,” pungkas dia.

 

Laporan: Bustomi

Artikel ini ditulis oleh: