????????????????????????????????????
Jakarta, Aktual.com — Yunani menjadi salah satu negara di Eropa yang sering disebut sebagai ‘Negeri Seribu Dewa’. Meskipun penduduknya mayoritas non Islam, ternyata Yunani tidak luput dari “cahaya Islam”.

Tidak banyak yang mengetahui, bahwa di Yunani, terdapat satu perkampungan Islam yang memang belum banyak terekspos oleh publik. Yaitu, di wilayah ‘Thrace area of Greece’, yang meliputi wilayah Komotini, Xanthi, Alexandroupolis dan Soufli.

Muslim Yunani di wilayah Thrace termasuk di ‘kampung putih’. Xanthi merupakan warga asli Yunani yang menganut agama Islam. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya pengaruh Kekhalifahan Ottoman Turki yang memang pernah berjaya di Eropa pada abad ke-XV.

Bermula ketika pasukan Kekhalifahan Ottoman menduduki wilayah pegunungan di Xanthi, awalnya hanya enam penduduk asli Xanthi yang beragama Islam. Hingga sekitar abad ke-XVI dan XVII banyak penduduk Pomak yang masuk Islam serta bergabung dengan Ottoman.

Penduduk Pomak mendatangi Pemimpin Ottoman untuk memberitahukan keputusannya masuk Islam,tapi pemimpin Ottoman mengirim mereka ke ‘Greek bishop of Philippoupolis Gabriel’ (1636–1672).

Meskipun jumlah penduduk Muslim di Yunani tidak melebihi satu juta jiwa dibandingkan dengan 11 juta penduduk Kristen di sana, Namun, Ramadan di Yunani memiliki tradisi khusus.

Banyak Pedagang mengimpor kurma dari berbagai negara dan juga beberapa permen. Karena masyarakat Yunani menyukai makanan manis ketika Ramadan.

Seperti, Rizogalo, puding khas dari Yunani yang terbuat dari beras. Rasanya manis dengan rasa cinamon yang cukup kuat. Hidangan lainnya, Galaktoboureko, camilan manis dengan isi yang sedikit kenyal dengan balutan kulit yang renyah.

Ketika bulan puasa, komunitas Muslim di Yunani terus mengadakan tradisi buka puasa dan doa bersama. Para dermawan menanggung biaya untuk makanan tersebut. Banyak pekerja dan Mahasiswa menghadiri acara buka puasa tersebut.

Tak hanya itu, di Yunani juga suka mengadakan kontes agama dan budaya selama Ramadan termasuk lomba membaca Al Quran dan Al Hadis.

Masjid menjadi tempat untuk mengajarkan ilmu agama Islam. Pengurus masjid mengundang Ulama Senior dari berbagai negara Islam sepanjang bulan suci.

Setiap harinya, setelah salat Ashar, Muslim di Yunani berkumpul berdoa di Masjid untuk mendengarkan salah satu penghafal Al Quran membaca satu Juz Al Quran.

Kemudian, diteruskan dengan jemaah yang membaca sebanyak yang mereka dapat antara salat Maghrib dan Isya.

Setelah itu, mereka melaksanakan salat tarawih dengan mendengarkan tausyiah pelajaran agama menjelang shalat tarawih.

Selama sepertiga terakhir Ramadan, Masjid dipenuhi oleh jemaah yang sedang melakukan I’tikaf. Mereka membaca Al Quran dan melakukan salat tarawih serta tahajud.

Jemaah Muslim di Yunani melakukan I’tikaf di 15 tempat salat -semacam Mushola- di ibukota negara itu, Athena.

Hal itu dilakukan karena tidak ada Masjid Agung di sana. Sebagian besar wilayah Yunani hanya terdapat Masjid kecil seperti di Tesalonika dan Petra.

Artikel ini ditulis oleh: