Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berbicara dalam Focus Group Discusion (FGD) menyoal kondisi Sosial Politik, yang digelar oleh Fraksi PKS DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/9). Dalam FGD yang mengangkat tema "Pancasila dan Integrasi Bangsa", tersebut, Panglima memaparkan bagaimana Pancasila menjadi dasar negara yang telah dipikirkan oleh para pendiri Bangsa sehingga tetap bertahan menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki keragamana Suku, Bangsa, Adat, Bahasa yang terbentang dalam ribuan pulang dari Saban sampai Merauke dan nilai tersebut harus dilindungi dari paham apapun agar kita tidak mudah terpecah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Semarang, Aktual.com – Wakil Ketua DPR Taufi Kurniawan menilai etika diplomatik antara Indonesia dengan Amerika Serikat perlu diperjelas, agar tidak terjadi lagi insiden ditolaknya kedatangan pejabat Indonesia yang mendapat undangan resmi dari negara tersebut.

“Etika diplomatiknya perlu dipertegas dan diperjelas sehingga jangan sampai insiden yang dialami Pak Gatot Nurmantyo terjadi kembali,” kata Taufik di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/10).

Dia mengaku telah mendapatkan informasi bahwa Kementerian Pertahanan AS meminta maaf terkait insiden tersebut. Namun tetap saja kejadian itu menjadi catatan merah bagi hubungan kedua negara.

Kedua negara, kata dia harus bertatap muka dan hasilnya tidak perlu dipublikasikan kepada masyarakat. “Meskipun masalah tersebut sudah selesai namun perlu diperjelas secara informasi agar tidak ada masalah dan tidak perlu dipublikasikan,” ujarnya.

Politisi PAN itu mengatakan, kalau kedua negara menilai masalah itu telah selesai dan AS sudah meminta maaf maka dia mempersilahkan ditempuhnya klarifikasi informal.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara