Polisi dan petugas medis Liverpool berusaha menyelamatkan dan mengobati para korban yang dihantam mobil pelaku - foto X

Liverpool, Aktual.com – Parade atau pawai kemenangan sebuah klub sepak bola yang seharusnya berlangsung ceria dan penuh kebahagiaan, namun sontak berubah menjadi kepiluan dan jerit tangis para korban. Itulah yang terjadi pada penggemar klub sepak bola asal Inggris, Liverpool. Pawai kemenangan yang dibanjiri ribuan penggemar untuk merayakan klub kesayangannya menjuarai Liga Inggris musim 2024/25, namun diwarnai aksi penabrakan sebuah mobil van yang melukai puluhan orang.

Dilansir dari Al Jazeera, ketika pawai kemenangan tengah berlangsung pada Senin petang (26/5), mendadak sebuah mobil van yang dikemudikan seorang pria berusia 53 tahun menabrakkan kendaraannya ke tengah kerumunan. Kejadian menyedihkan ini  terjadi pukul 18.00 waktu setempat, di pusat Kota Liverpool tepatnya di Water Street.

Sesaat setelah bus yang membawa para pemain dan ofisial klub melewati jalur parade, pelaku melajukan kendaraannya lalu menabrakkannya ke tengah kerumunan orang. Akibatnya 47 orang terluka, termasuk empat anak-anak.

Dari data yang dikumpulkan Al Jazeera, awalnya para penggemar berkumpul untuk melihat tim sepak bola Liverpool, yang tengah mengarak trofi melalui area tersebut dengan bus terbuka beberapa saat sebelum insiden. Pelaku menabrakkan mobilnya sekitar 1,6 km sebelum titik akhir parade yang sepanjang 16 km.

Dari rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan mobil pelaku melaju zig-zag di antara kerumunan penggemar yang mengenakan pernak-pernik Liverpool FC. Beberapa orang terlempar ke udara karena tertabrak mobil itu.  Saat mobil berhenti, massa yang marah menyerbu ke arahnya dan memecahkan kaca jendelanya. Polisi harus turun tangan untuk mencegah mereka mendekati pengemudi. Aparat kepolisian Merseyside yang melihat kejadian tragis itu langsung merespon dengan mengamankan pelaku. Meski hingga kini polisi belum mengumumkan identitas pelaku.

Polisi menyebutkan, dari seluruh korban diketahui 20 orang mengalami luka ringan dan dirawat di tempat kejadian, dan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Sedangkan sebanyak 27 orang dibawa ke rumah sakit dengan ambulans. Pihak berwenang mengatakan dua orang yang dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak, mengalami luka serius.

Petugas polisi Sims mengatakan dalam jumpa pers bahwa beberapa orang dirawat di tempat kejadian dan banyak yang dibawa ke rumah sakit. Ia menambahkan bahwa rekan-rekan layanan darurat kepolisian dari North West Ambulance Service (NWAS) dan Merseyside Fire and Rescue Service (MFRS) juga hadir di tempat kejadian.

Petugas NWAS Dave Kitchin mengatakan ambulans dikirim, begitu pula tim respons area berbahaya, ambulans udara, dokter, dan dokter senior ke lokasi. ”Ambulans darurat kami membawa pasien ke rumah sakit milik rekan-rekan NHS kami di Royal Liverpool, Alder Hey, Arrowe Park, dan Aintree,” kata Kitchin, merujuk ke rumah sakit tempat para korban luka dibawa.

Nick Searle, kepala pemadam kebakaran MFRS, mengatakan dalam konferensi pers bahwa, setelah mengetahui insiden tersebut, mereka segera mengirim tiga mobil pemadam kebakaran ke Water Street. ”Petugas kami segera mengangkat kendaraan, mengeluarkan orang-orang dari bawah, dan menyerahkannya kepada rekan-rekan ambulans kami,” kata Nick Searle.

Sementara itu, pihak kepolisian menegaskan bahwa insiden itu tidak ditangani sebagai kasus terorisme. ”Kami yakin ini adalah insiden yang terisolasi, dan saat ini kami tidak mencari orang lain yang terkait dengan insiden ini. Insiden ini tidak diperlakukan sebagai terorisme,” kata Jenny Sims, wakil kepala polisi sementara, kepada wartawan.

”Saya menghimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai motif di balik insiden mengerikan ini dan membiarkan polisi Merseyside melakukan penyelidikan,” kata pemimpin Dewan Kota Liverpool Liam Robinson dalam konferensi pers pada Senin malam (26/5).

Robinson menambahkan dalam konferensi pers bahwa insiden tersebut ”menimbulkan bayangan gelap pada hari yang seharusnya menyenangkan.”

”Kami bekerja sama erat dengan Kepolisian Merseyside untuk mendukung penyelidikan mereka, dan dengan organisasi terkait lainnya untuk memastikan mereka yang terdampak mendapatkan dukungan yang tepat,” lanjut Robinson.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam sebuah posting X mengatakan : ”Kejadian di Liverpool sangat mengerikan — pikiran saya tertuju pada mereka yang terluka atau terkena dampak.”

Wali Kota Liverpool Steve Rotheram berkata: ”Kami turut berduka cita kepada semua yang terdampak, terutama mereka yang terluka. Terima kasih, seperti biasa, kepada para penanggap pertama atas profesionalisme dan tindakan cepat mereka.”

Untuk diketahui, pada tahun 1985, saat final Piala Eropa antara Liverpool dan Juventus di Stadion Heysel di Brussels, Belgia, pendukung Liverpool menyerang penggemar Juventus. Para penggemar Juventus terjepit di dinding, yang runtuh, menghancurkan beberapa penggemar: 39 orang tewas dan 600 orang terluka. Sebagian besar korban adalah penggemar Juventus atau warga Italia lainnya yang menonton pertandingan.

Kemudian pada tahun 1989, kerumunan massa yang berdesakan di Stand Barat Stadion Hillsborough di Sheffield, Inggris, menewaskan 97 penggemar Liverpool selama pertandingan Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest.

(Indra Bonaparte)