Jakarta, aktual.com – Muharram dikenal sebagai bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriyah atau kalender Islam. Bulan ini menyimpan nilai historis yang besar dan dipenuhi dengan peristiwa-peristiwa penting yang mencerminkan kebesaran Allah SWT.

Secara asal kata, nama Muharram berasal dari bahasa Arab Harrama–Yuharrimu–Tahrīman–Muharrimun–wa-Muharramun, yang berarti “diharamkan”. Oleh karena itu, bulan ini dimaknai sebagai bulan yang agung dan penuh kehormatan dalam tradisi Islam.

Umat Islam memandang Muharram sebagai bulan yang memiliki kedudukan khusus dalam sejarah, karena banyaknya kejadian besar yang terjadi di dalamnya yang menjadi bukti kekuasaan Allah SWT.

Dalam kalender Hijriyah yang terdiri dari dua belas bulan, Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama. Mengutip dari laman mui.or.id, disebutkan bahwa Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menjelaskan latar belakang penetapan kalender Hijriyah serta penetapan Muharram sebagai bulan awal.

Penyusunan kalender Islam dimulai ketika Gubernur Abu Musa al-Asy’ari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar bin Khattab pada tahun ke-17 Hijriyah. Dalam surat tersebut, ia menyampaikan kegelisahannya karena surat-surat resmi saat itu tidak mencantumkan tahun, hanya bulan dan tanggal, sebagaimana kebiasaan masa Arab jahiliyah sebelum Islam.

Hal ini menyulitkan proses pencatatan dan pengarsipan administrasi pemerintahan. Dari sini timbul inisiatif untuk menyusun sistem penanggalan khusus bagi umat Islam.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain