Jakarta, Aktual.com — Presiden Indonesia Port Watch (IPW) Syaiful Hasan menyebut Dirut Pelindo II RJ Lino dengan sengaja menutupi fakta soal perpanjangan konsesi JICT.

Dijelaskan Syaiful, Lino menyebut Komisaris sudah menyetujui perpanjangan setelah dievaluasi ulang Bahana. Sebelumnya, Komisasri meminta verifikasi hasil penilaian JICT oleh Deutsch Bank lewat konsultan FRI. Namun penilaian FRI dimentahkan karena Lino anggap konsultan tersebut abal-abal.

Penjelasan Lino pun dibantah Mantan Komisaris Pelindo II Laksamana Gunadi. Komisaris tidak mengetahui bahwa Direktur Keuangan Pelindo II Orias Petrus Moedak pernah menjadi Direksi Bahana.

“Fakta ini sengaja ditutupi Lino untuk memuluskan perpanjangan JICT. Bahana menilai FRI telah melakukan double counting. Dari penjelasan FRI, mereka tidak melakukan hal tersebut dan kontribusi arus kas 2015-2018 terhadap value JICT relatif kecil,” kata Syaiful dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/11).

“Jika diabaikan pun soal double counting, nilai JICT sesuai dengan koreksi Deutsch Bank sebesar USD 833 juta dari penilaian awalnya tahun 2014 sebesar USD 639 juta,” tambahnya.

Lebih jauh, sambungnya, Lino juga berbohong soal opini kejaksaan yang dijadikan landasan perpanjangan JICT.

Jaksa Agung sudah menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah merekomendasikan perpanjangan JICT tanpa patuh kepada UU. RJ Lino pernah meminta opini Kejaksaan namun sifatnya umum dan tidak spesifik soal JICT. Jaksa Agung pun heran dengan kenekatan Lino lawan UU.

“Lino menuduh Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli berbohong namun sesungguhnya Lino adalah seorang hipokrit sejati. Tidak benar jika seseorang sudah curang semenjak dari niat,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh: