Jakarta, Aktual.co —Daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara diperkirakan akan menjadi daerah yang paling banyak mengalami banjir di musim hujan tahun ini. 
Kepala Seksi Informatika Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI  Bambang Surya Putra mengatakan di musim hujan nanti ada 125 Kelurahan atau kemungkinan 615 Kecamatan yang diperkirakan terendam banjir.
Kelurahan itu, kata dia, merupakan wilayah-wilayah yang dilalui sungai besar. Seperti Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Krukut dan Kali Sunter.
“Paling banyak itu kelurahan di wilayah Jakarta Barat dan Utara (Jakut). Kemudian di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan dengan proporsi seimbang,” katanya, Kamis (30/10).
Namun ditegaskannya kalau itu baru sebatas perkiraan. Sebab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum memberi informasi secara jelas, rinci dan detail. 
“Itu untuk prediksi kontijensi. Tetapi kita belum dapat informasi detail dari BMKG apakah curah hujan tahun ini lebih besar dari tahun kemarin atau tidak,” ujarnya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga sudah mengakui di musim penghujan yang sebentar lagi tiba Jakarta kemungkinan akan kembali mengalami banjir. 
Dia bahkan mengimbau warga yang tempat tinggalnya sering ‘langganan’ banjir, agar bersiap untuk mengungsi lagi.
“Ya siap-siap ngungsi aja,” ujar Ahok di Balaikota DKI, Kamis (30/10).
Kata dia, dirinya mengimbau seperti itu lantaran proyek-proyek untuk mengantisipasi banjir di Jakarta seperti normalisasi sungai, relokasi warga bantaran sungai, dan perbaikan pompa, hingga saat ini belum sepenuhnya rampung.
“Di sungai itu kan ada rumah. Rumah-rumah di bantaran itu belum selesai semua. Normalisasi Kali Ciliwung juga belum selesai semua padahal yang paling bahaya dan rentan banjir itu kan Ciliwung. Pompa kita juga belum beres kaya di Sentiong sama Marunda. Kita masih kerjakan itu,” ujarnya.
Meski akui proyek antisipasi banjir meleset, Ahok tetap saja mengklaim persiapan banjir tahun ini masih lebih baik ketimbang dua tahun lalu. 
Alasannya, saat ini proyek-proyek penanganan banjir sudah dikerjakan. Meski meleset. 
“Kalau dibandingkan dua tahun lalu ya kita lebih siap. Semua penanganannya masih dalam proses, relokasi, sodetan segala macem. Pompa kita lebih beres kan, pompa waduk pluit udah beres, pompa pasar ikan udah beres,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: