Pekanbaru, Aktual.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) Khofifah Indar Parawansa, yang juga Menteri Sosial mengatakan penguatan karakter anak-anak harus dimulai dari penguatan perempuan itu sendiri.

“Perempuan harus kuat dulu, baru kemudian menguatkan konstruksi anak-anaknya, keluarganya, dan komunitasnya. Jadi, penguatan perempuan adalah ‘entry point’ penguatan anak,” katanya setelah membuka Konferensi Muslimat NU Riau di Pekanbaru, Sabtu (13/2).

Dia menganalogikan kondisi tersebut saat ada suatu kejadian di dalam pesawat terbang. Penumpang diminta untuk membantu diri sendiri dulu, barulah kemudian membantu orang lain.

Sampai saat ini, menurutnya, kelompok yang rentan menjadi korban kekerasan, ekonomi, fisik atau pun psikis perempuan dan anak-anak. Kelompok ini juga rentan dieksploitasi dan didiskriminasi sehingga butuh suatu penguatan.

“Untuk memulai penguatan perempuan harus melalui pendidikan. Jika perempuan saat ini hanya tamatan Sekolah Dasar dan sekarang sudah berumur 40 tahun, maka akan dilakukan penguatan ‘lifes kill’.

NU sudah ada program penguatan itu di 70 kabupaten/kota di Indonesia. Di Riau juga ada beberapa kabupaten yang punya,” ujarnya.

Program itu disebut Muslimat NU sebagai koperasi dan pelembagaannya. Dengan demikian program tersebut juga merupakan program penguatan ekonomi yang dianggap penting karena bagian dari kemandirian ekonomi perempuan.

Selain mengikuti kegiatan Muslimat NU, Khofifah juga melakukan kunjungan kerja meninjau korban banjir dan kebakaran di wilayah itu. Dia meninjau lokasi banjir di Desa Kualu, Kabupaten Kampar dan kebakaran di Kota Pekanbaru.

“Saya akan melihat lokasi banjir di Kampar dan lokasi kebakaran,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara