Jakarta, Aktual.co —Kebanyakan lagu dan musik sekarang ini, syari-syairnya didominasi berisi genre asmara, kecantikan, ketampanan dan hal lain yang lebih banyak mengarah kepada eksploitasi biologis. Tidak bisa dipungkiri sehingga membangkitkan nafsu birahi, terutama bagi kaum muda dan remaja.
Hal itulah yang membuat mereka lupa segala-galanya, sehingga terjadilah kemaksiatan, zina dan dekadensi moral lainnya.
Tak diragukan lagi hura-hura musik baik dari dalam atau mancanegara sangat merusak dan banyak menimbulkan bencana besar bagi generasi muda. Lihatlah betapa setiap ada pesta kolosal musik, selalu ada saja yang menjadi korban. Baik berupa mobil yang hancur, kehilangan uang atau barang lainnya, cacat fisik hingga korban meninggal dunia.
Orang-orang berjejal dan mau saja membayar meski dengan harga tiket yang tinggi. Bagi yang tak memiliki uang terpaksa mencari berbagai cara yang penting bisa masuk stadion menyaksikan jalannya konser.
Namun demikian, seketika para penonton hanyut bersama alunan musik. Ada yang menghentak, menjerit histeris bahkan pingsan karena mabuk musik.
Para pemuda itu mencintai para penyanyi idola mereka melebihi kecintaan mereka kepada Allah Subhanahu wata’ala yang menciptakannya. Ini adalah fitnah yang amat besar. Lalu bagaimana menikmati sebuah konser menurut pandangan Islam?
Rabu (25/3) kemarin, Jakarta, baru saja didatangi boyband yang terbentuk dari ajang pencarian bakat X-Factor tahun 2010, yaitu konser One Direction. One Direction melarutkan penonton yang kebanyakan didominasi oleh remaja putri lupa akan segala hal.
Dalam hal ini dalam pandangan Islam sendiri menilai sebuah konser, sebagian masyarakat mungkin ada yang memandang dari sisi positifnya saja, atau sebagian artis Muslim ada yang melihat dari sisi konsep konsernya yang baru dan hebat, atau sudut pandang lainnya.
Dalam ulasan ini, Aktual.co, hanya ingin mengingatkan kepada pengunjung konser, karena berpikir positif. Nabi Adam digelincirkan oleh Iblis dan akhirnya menyesal seumur hidup. Jangan terlalu mengandalkan akal pikiran, bersandarlah pada perintah dan larangan Allah SWT.
Begitu pula, dengan konsep konsernya yang baru dan hebat. Percayalah Iblis punya konsep yang selalu up to date dalam urusan dunia yang melalaikan manusia dari mengingat Allah SWT.
Bagi yang telanjur membeli tiket lalu membatalkannya, berarti ia orang baik yang diselamatkan oleh Allah SWT dan Allah pasti akan mengganti kerugiannya dengan ganti lebih baik. Yusuf al-Qaradhawi, salah satu ulama yang memboleh kan musik dalam bukunya “Al-Halal wa al-haram fi al-Islam”,menjelaskan ada ketentuan dibolehkannya suatu musik.
Di antaranya, judul dan isi lagu tidak menyalahi adab dan hukum Islam, mungkin saja isi lagu itu tidak bertentangan dengan Islam, tapi cara dan aksi menyanyikannya bisa menjadikan lagu itu haram. Islam juga melarang dan memerangi hal berlebih-lebihan dan melampaui batas, bahkan dalam ibadah sekalipun, apalagi hal berlebih-lebihan dalam kesenangan dan berfoya-foya.
Sementara itu, Ulama kita juga sepakat bahwa nyanyian dan lagu itu akan menjadi haram jika diikuti dengan perbuatan dan perilaku haram lainnya, seperti dilakukan sambil meminum-mi numan keras atau dipenuhi dengan aksi dan pakaian yang mengumbar aurat dan kemaksiatan. Wallahu a’lam bish shawab.
Artikel ini ditulis oleh: