Jakarta, Aktual.co — Air merupakan salah satu nikmat Allah SWT yang sangat Agung. Air menjadi sumber kehidupan manuisa, hewan, dan tumbuhan. Semuanya tidak bisa lepas dari air. sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30)

Allah SWT telah menyediakan nikmat tersebut untuk makhluk-makhluk-Nya di Bumi. Sumbernya ada yang keluar dari tanah, turun dari langit (hujan), atau mengalir di sungai dan lautan.

Air hujan adalah salah satu nikmat yang banyak Allah sebutkan dalam Al Quran. Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka Bumi. Hujan merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan lehidupan di muka Bumi.

Hujan yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia–disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Quran mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Informasi tersebut tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahwa Al Quran merupakan kalam Allah SWT. Sekarang, mari kita kaji informasi-informasi tentang hujan yang termaktub di dalam Al Quran.

Di dalam ayat kesebelas Surat Az-Zukhruf, hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam ‘ukuran tertentu’.

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Az-Zukhruf : 11)

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى

الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang di kehendakinya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal: lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang di kehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.” (QS. Ar-Rum : 48).

Artikel ini ditulis oleh: