Jakarta, Aktual.co — Manusia merupakan mahkluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Namun, sebagai ciptaan-Nya yang sempurna, apakah tugas sebenarnya dari manusia?

Apakah, manusia menjalankan amanat yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk selalu beribadah kepada-Nya?. Tugas manusia di Bumi ini adalah beribadah kepada  Allah SWT. hal itu tertera dalam Al Quran, dimana tercantum dalam surat Adz-Dzariyaat 56 yang berbunyi,  

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)

Dengan  firmannya tersebut, kita mengetahui bahwa Allah SWT tidak pernah lupa dengan Umatnya yang telah diciptakanNya. dan pelu diketahui bahwa diciptakannya manusia bukan semata untuk memenuhi Bumi dan alam sekitarnya, melainkan Allah SWT menginginkan kita agar beribadah dan taat pada perintah-Nya.

Allah SWT menciptakan manusia tidak hanya untuk supaya Bumi jadi terasa lengkap. Dikatakan oleh Ibnu Qoyyim Al Jauziyah tentang apakah penciptaan manusia tanpa ada tujuan dan maksudnya dan tidak untuk beribadah kepada Allah SWT serta tidak ada balasan dari Allah SWT.

Intinya adalah, bahwa tujuan Allah SWT menciptakan kita manusia serta jin dan makhluk lainnya di Bumi ini yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Allah SWT tidak mungkin menciptakan makhluk begitu saja tanpa pelarangan atau perintah.

Dalam Al Quran pun juga menyebutkan tugas manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dan tak ada lainnya melainkan menjalankan Perintah-nya, Allah SWT berfirman dalam QS. Al Qiyamah: 36,”Apakah manusia mengira bahwa mereka akan Dia biarkan tanpa adanya pertanggungjawaban.”

Tak hanya itu, dikatakan juga oleh Imam Syafi’i tentang “Apakah manusia diciptakan tanpa dilarang dan diperintah,”.

Sebenarnya, Allah SWT menciptakan alam dengan tujuan yang benar, begitu juga ketika Dia menciptakan manusia pastilah ada tujuan yang lebih besar dari apa yang dipikirkan manusia itu sendiri.seperti yang dijelaskan dalam QS. Adz Dzariyat: 57-58.

“Rezeki sedikitpun tidak dikehendaki-Nya dari makhluk yang Dia ciptakan serta tidak dikehendaki-Nya untuk makhluk ciptaan-Nya untuk memberi makan kepada-Nya karena Allah-lah Maha Pemberi Rezeki,”.

 Dan dalam Majmu’ Al Fatawa, 32/232 dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah bahwa dalam ibadah ada proses untuk mengenal Allah SWT, mengasihi-Nya, dan tunduk kepada-Nya.

Bahkan segala yang Allah cintai dan ridhoi terkandung di dalam ibadah. Titik sentral yang sebenarnya adalah di hati kita, bagaimana iman kita terhadap-Nya, bagaimana kita mencintai dan mengenal Allah SWT, serta bagaimana kita hidup dalam takut akan Dia, bertaubat pada-Nya, ridho akan hukum-Nya, dan bertawakal kepada-Nya.

Inilah tujuan Allah SWT menciptakan manusia di dunia ini, beribadah melalui membaca Al Quran, berdoa, berzikir dan salat.

Artikel ini ditulis oleh: