Jakarta, Aktual.com – Presiden Negarawan Center Johan Silalahi, mengatakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, telah lalai untuk memenuhi janjinya ketika kampanye. Salah satu janji kampanye mereka adalah, menciptakan lapangan pekerjaan.

Pernyataan Johan ini, karena melihat jumlah pengangguran yang ada di Indonesia, semakin meningkat, akibat dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), baik di dalam maupun di luar negeri.

“Ini semakin diperparah lagi dengan meledaknya pengangguran akibat PHK di dalam negeri maupun PHK dari luar negeri,” ucapnya di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (10/3).

Johan menjelaskan, besarnya jumlah PHK di luar negeri, karena memburuknya perekonomian di negara-negara Timur Tengah penghasil minyak bumi. Akibatnya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) dipulangkan ke Tanah Air. Tidak hanya negara-negara Timur Tengah, pemulangan TKI dan TKW pun juga terjadi di Malaysia dan Singapura.

Dalam keadaan tingginya jumlah pengangguran ini, Johan meminta kepada Jokowi-JK untuk mampu mengatasinya dengan cepat dan tepat.

Namun, Johan pesimis pemerintahan Jokowi-JK mampu menjawab persoalan tersebut, karena dirinya menilai, kompetensi para menteri dalam Kabinet Kerja, sangat rendah.

“Hampir mustahil Jokowi dan JK mampu mengejar ketertinggalan dalam penciptaan lapangan kerja ini,” tambah dia.

Johan memprediksi, dalam tiga tahun kedepan, lahan pekerjaan di Indonesia, akan semakin sempit. Hal ini terbukti dengan pembangunan mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, pemerintahan Jokowi-JK justru mengimpor pekerja dari China untuk membangunnnya.

“Saya menyayangkan pemerintahan Jokowi-JK bukannya mempekerjakan tenaga-tenaga lokal, tapi malah mengimpor buruh dari China,” ucapnya.

Dengan tingginya jumlah pengangguran di Tanah Air, kata Johan, ini akan menjadi kekuatan rakyat (people power) untuk melakukan pergerakan menuntut pemerintahan Jokowi-JK untuk bertanggung jawab.

Artikel ini ditulis oleh: