Jakarta, Aktual.co — Mantan pelatih Semen Padang, Nil Maizar berpendapat, laga final Liga Super Indonesia 2014 antara juara bertahan Persipura Jayapura melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11) malam nanti, terjadi “perang” lini tengah.

“Kalau menurut saya luar biasa, ini pertandingan seru, menarik dan sangat dinantikan oleh masyarakat pecinta sepak bola di tanah air, perang barisan tengah akan terjadi,” ujar Nil Maizar , melalui telepon seluler terkait final LSI 2014, Jumat (7/11).

Nil yang sempat membesut Timnas Indonesia saat kubu PSSI terpecah belah pada tahun lalu itu menjelaskan bahwa kedua tim yang berlaga di final LSI 2014, sama-sama mempunyai misi ingin meraih kemenangan dan menunjukkan siapa yang terbaik di Indonesia.

Persib Bandung pada musim ini dibesut pelatih kawakan Djajang Nurjaman yang kaya pengalaman berlatih, apa lagi didukung dengan pemain-pemain yang berkualitas untuk mewujudkan dahaga juara yang dinantikan selama kurang lebih 19 tahun itu.

Tim Maung Bandung yang didukung ribuan Bobotoh-nya (suporter fanatik) datang ke Jakabaring dengan kekuatan penuh, tercatat skuat pasukan biru langit itu dihuni oleh materi pemain yang tidak kalah mentereng dari lawannya Persipura Jayapura.

Sebut saja ada, kiper I Made Wirawan yang telah beberapa musim terakhir begitu loyal di tim asal Jawa Barat itu, di lini belakang Abdul Rahman, Ahmad Jufriyanto, Vladimir, Toni Sucipto di bek kiri dan di bek kanan ada Supardi.

Di lini tengah ada pemain yang kaya pengalaman dan telah beberapa kali mencicipi juara liga Indonesia bersama dengan klub berbeda yakni Firman Utina si pengatur serangan, Atep, Hariono, M. Ridwan, Taufiq dan Makan Konate yang tampil gemilang saat Persib mengalahkan Arema Cornos di semifinal.

Lalu di lini depan ada, Djibril, Tantan dan mantan striker Persiwa Wamena Ferdinan Sinaga.

Sementara, sang juara bertahan asal timur Indonesia, Persipura Jayapura, lanjut Nil yang pada musim ini telah menandatangani prakontrak dengan Pusam, tim asal Kalimantan untuk berlaga pada LSI musim depan menjelaskan bahwa sosok Boaz TE Salossa dalam tim itu sangat berpengaruh.

Yang didukung oleh Lim Jun Sik, Robertino Pugliara, Gerald Pangkali dan Imanuel Wanggai dibarisan tengah.

Di tambah lagi, tim itu dalam beberapa tahun belakangan ini jarang terjadi perombakan besar-besaran, sehingga sejak 2008 hingga sekarang ini, Persipura Jayapura telah merengkuh piala Liga Indonesia sebanyak tiga kali bersama pelatih Jacksen F Tiago.

Meskipun dalam laga perdelapan final sempat diterpa isu kepergian pelatih asal Brasil itu dan menderita dua kali kekalahan, tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu dipimpin kwartet pelatih Mettu Dwaramuri, Fabio Petedinho, Oswaldo Lessa dan Chrisleo Yarangga menujukkan kecenderungan positif.

“Mereka bisa ke final LSI 2014 setelah mengalahkan saudara muda Persib Bandung, yakni Pelita Bandung Raya dengan skor 2-0, lewat gol kapen tim Boaz Salossa,” katanya.

Apa lagi pada musim ini, tim “Mutiara Hitam” punya pengalaman bertanding di Piala AFC yang akan menjadi modal baik untuk meladeni Persib Bandung di final LSI.

“Buat saya laga ini akan berjalan ketat, menarik dan seru. Sama-sama punya kiper yang bagus, pertahanan yang kokoh, lini tengah yang kuat dan penyerang yang haus gol,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: