Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat menjadi saksi di sidang terdakwa bekas Ketua Komisi Pembangunan DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/9/2016). Selain Ahok, sidang kasus dugaan penerima suap percepatan pembahasan dan pengesahan Raperda Rencana Tata Ruang Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP) juga menghadirkan staf Gubernur Sunny Tanuwidjaja sebagai saksi.

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut kalau nilai gratifikasi yang diterima Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok paling tinggi dibandingkan dengan Kepala Daerah di seluruh Indonesia.

Fakta ini ia ketahui saat menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai Kepala Daerah yang gencar melaporkan penerimaan gratifikasi.

“Pada saat saya menerima penghargaan pelapor gratifikasi di Bandung, saingan saya Ahok. Saya terbanyak itemnya, Ahok terbanyak nilainya,” kata Ganjar saat menjadi pembicara di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (14/10).

Menurutnya, Ahok juga masuk dalam nominasi Kepala Daerah yang paling gencar melaporkan penerimaan gratifikasi ke KPK.

Gubernur usungan PDI-P ini mengaku tidak heran mengapa Ahok jadi Kepala Daerah yang besaran gratifikasinya paling besar. Kata dia, fakta tersebut lumrah lantaran Jakarta ialah pusat pemerintahan, sedangkan Jateng di Gandjar hanya ‘kampung’.

“Jakarta lainlah dengan Jateng. Maaf bapak ibu, kita di kampung,” ujar politikus partai berlambang banteng moncong putih, disambut tawa riuh pejabat di lingkungan Kemenkumham.

Ganjar sendiri jadi Kepala Daerah yang paling banyak menerima gratifikasi dalam bentuk barang.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby