Jakarta, Aktual.com – Presiden AS Barack Obama pada Rabu (21/9) menyampaikan keprihatinan “mendalam” mengenai berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi, yang memiliki “dampak yang menghancurkan” terhadap proses perdamaian Palestina-Israel, kata pejabat AS.

Obama mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sisi debat tingkat-tinggi Sidang Majelis Umum PBB yang sedang berlangsung di New York.

Kedua pemimpin tersebut juga membahas hubungan Palestina-Israel dan peningkatan kerusuhan belakangan ini antara kedua pihak, kata seorang pejabat AS kepada wartawan setelah pertemuan itu.

AS telah menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai kegiatan permukiman Israel di wilayah pendudukan dan memperingatkan tindakan tersebut merusak prospek penyelesaian dua-negara.

Israel menduduki wilayah Tepi Barat Sungai Jordan, Jerusalem Timur dan Jalur Gaza, tempat tinggal lima juta orang Palestina, selama Perang Timur Tengah 1967. Babak terakhir pembicaraan perdamaian antara Israel dan Pemerintah Otonomi Palestina berakhir pada April 2014 tanpa hasil apa-apa.

Sejak itu, proses perdamaian telah macet akibat perbedaan yang mendalam mengenai perbatasan dan berlanjutnya pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Setakat ini, tak ada aksi serius untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Sebelum pertemuan tersebut, Obama dan Netanyahu kembali menegaskan persekutuan kuat antara AS dan Israel dan memuji kesepakatan besar mengenai bantuan militer AS buat Israel yang ditandatangani pekan lalu, demikian laporan Xinhua di Jakarta, Kamis siang.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby