Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Jawa Barat (Jabar) mengalami kelebihan produksi tomat sebanyak 9.000 ton pada Agustus 2015.

“Ada ‘over supply’ (kelebihan produksi) di Jawa Barat sekitar 9.000-an ton bulan ini (Agustus 2015), karena ada tambah tanam hampir 360-an hektare,” katanya usai mengunjungi bazar produk pertanian, Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (24/8).

Ia mengatakan daerah di Jawa Barat yang menyumbang kelebihan produksi tomat antara lain Garut, Sukabumi, Cianjur dan Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan kelebihan produksi tomat tersebut seharusnya dapat diolah menjadi produk lain sehingga memberikan nilai tambah.

Dengan demikian, petani tidak akan merugi jika memiliki kelebihan produksi melainkan dapat menjualnya menjadi produk olahan.

Apalagi tomat cepat mengalami pembusukan. Oleh karena itu, petani harus memiliki alternatif lain untuk mengolahnya menjadi makanan, misalnya seperti manisan atau kurma tomat.

“Artinya kan tidak ada masalah dengan tomat yang produksi lebih,” ujarnya.

Ia mengatakan ke depan pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi terhadap pengolahan tomat menjadi produk olahan yang bernilai tambah.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian mengadakan bazar produk pertanian tersebut diadakan pada hari ini (24/8) sejak pukul 08.00 WIB di Halaman Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian.

Bazar tersebut merupakan perwujudan dari operasi pasar untuk mendorong stabilisasi harga di tingkat petani.

Pada bazar itu, produk pertanian yang dijual adalah cabai rawit seharga Rp40.000 per kilogram, tomat seharga Rp2.500 per kilogram, bawang merah seharga Rp20.000 per 2 kilogram, ayam karkas seharga Rp30.000 per ekor dan telur seharga Rp21.000 per kilogram.

Bazar tersebut diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pertanian, Badan Urusan Logistik, petani cabai, petani tomat, petani bawang merah, serta peternak telur dan ayam.

Artikel ini ditulis oleh: