26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 125

BNPB Catat 174 Tewas dan 79 Hilang akibat Bencana Hidrometeorologi di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan total 174 korban meninggal dunia, 79 hilang, dan 12 luka-luka akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatra Barat. Data tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Jumat (28/11).

Korban Terbanyak di Sumatera Utara

Sumatera Utara mencatat jumlah korban tertinggi, yaitu 116 orang meninggal dan 42 hilang. Wilayah paling terdampak meliputi Tapanuli Tengah (51 korban), Tapanuli Selatan (32), Kota Sibolga (17), Tapanuli Utara (11), Humbang Hasundutan (6), Kota Padang Sidempuan (1), dan Pakpak Bharat (2).

“Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Data ini akan terus berkembang karena masih ada titik yang belum dapat ditembus. Di lokasi longsor diindikasikan juga terdapat korban jiwa,” ujar Suharyanto.

ia mengungkapkan, gangguan infrastruktur menghambat evakuasi, termasuk putusnya jalur nasional Sidempuan–Sibolga, Sipirok–Medan, serta beberapa ruas jalan di Mandailing Natal.

Aceh: 35 Korban Meninggal, 25 Hilang

Di Aceh, BNPB mencatat 35 korban meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka. Pengungsian tersebar di 20 kabupaten/kota dengan total 4.846 kepala keluarga.

“Data ini akan berkembang terus. Sementara yang terdata ada 35 jiwa yang meninggal dunia,” kata Suharyanto.

Kerusakan jalan nasional dan jembatan menyebabkan terputusnya akses di sejumlah wilayah seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Jalur udara menjadi satu-satunya alternatif.

Untuk memperkuat komunikasi darurat, perangkat Starlink telah dipasang di beberapa wilayah. “Starlink sudah didistribusikan ke pemerintah daerah, baik di titik pengungsian maupun posko penanganan darurat,” ujarnya.

Sumatra Barat: 23 Meninggal, 12 Hilang

Di Sumatra Barat, BNPB mencatat 23 korban meninggal, 12 hilang, dan 4 luka-luka. Pengungsian sementara mencapai 3.900 kepala keluarga, terutama di Padang Pariaman, Tanah Datar, Kabupaten Solok, dan Kota Padang.

“Di Sumatra Barat itu 23 meninggal dunia, 12 hilang, dan 4 luka-luka,” jelas Suharyanto.

Kerusakan infrastruktur meliputi lima jembatan rusak di Padang Pariaman serta longsor di jalur Bukittinggi–Padang dan Kabupaten Agam.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Dimulai Serentak

Untuk menekan potensi curah hujan, BNPB mulai melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di tiga provinsi terdampak. “Kami melaksanakan OMC di masing-masing provinsi,” ujar Suharyanto.

Aceh: OMC dimulai Jumat (28/11) melalui Posko Bandara Sultan Iskandar Muda.Sumatera Utara: Sudah berjalan sejak Kamis (27/11) dengan empat sortie dan penggunaan 3.200 kg bahan semai NaCl dan CaO.Sumatra Barat: Mulai beroperasi Sabtu (29/11) dari Bandara Internasional Minangkabau.

Koordinasi Nasional Terus Berjalan

BNPB mengerahkan personel, alat berat, bantuan Presiden, hingga alutsista seperti pesawat Caravan, helikopter Airbus EC 155, dan pesawat Hercules untuk distribusi logistik.

Suharyanto saat ini memimpin penanganan bencana dari Silangit bersama Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan. Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB ditugaskan memimpin penanganan di Aceh, sementara Sekretaris Utama BNPB Rustian memimpin respons di Sumatra Barat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai Jika Tak Perbaiki Kinerja

Ilustasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Ist

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan membekukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) apabila instansi tersebut gagal memperbaiki kinerjanya. Ancaman ini muncul terkait citra buruk Bea Cukai yang kini dipandang negatif oleh publik maupun Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengungkapkan telah meminta waktu satu tahun kepada Presiden untuk melakukan perbaikan besar-besaran di Bea Cukai. “Saya bilang kepada mereka, saya sudah minta waktu satu tahun untuk tidak diganggu dulu,” ujarnya usai rapat bersama Komisi XI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (27/11/2025).

Purbaya menegaskan bahwa ancaman tersebut serius, mengingat pada masa Orde Baru pernah terjadi pembekuan Bea Cukai. Ia menjelaskan bahwa pegawai Bea Cukai kini semakin menyadari risiko besar itu dan tengah berupaya memperbaiki kinerja.

Apabila perbaikan tidak terlaksana, Bea Cukai berisiko dibekukan dan digantikan oleh perusahaan asing. “Kalau Bea Cukai tidak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih tidak puas, Bea Cukai bisa dibekukan, diganti dengan SGS seperti zaman dulu,” tambahnya.

Menteri Keuangan itu juga menyoroti pentingnya perubahan citra Bea Cukai yang dianggap kurang baik di mata masyarakat maupun pemerintah. “Saya sudah panggil Bea Cukai, kita rapat internal, kita diskusikan. Saya bilang, image Bea Cukai kurang bagus di media, di masyarakat, di pimpinan tertinggi kita,” jelas Purbaya.

Kasus dugaan praktik underinvoicing dan penyelundupan barang ilegal menjadi latar belakang utama peringatan keras ini. Salah satu temuan mencolok adalah nilai impor yang tercatat sangat rendah, seperti pada submersible pump yang terdaftar seharga hanya 7 dolar AS, padahal harga pasar jauh lebih tinggi. Hal itu menjadi indikator potensi kebocoran yang merugikan negara.

Sebagai salah satu langkah perbaikan, Purbaya mulai menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam operasional Bea Cukai untuk mendeteksi praktik underinvoicing. “Saya sudah mulai terapkan AI di stasiun-stasiun Bea Cukai, jadi nanti underinvoicing akan cepat terdeteksi sambil kita perbaiki yang lain,” ujarnya.

Meskipun teknologi AI masih dalam tahap pengembangan, ia berharap hasilnya terlihat pada tahun depan. Ia juga optimistis bahwa kemajuan yang ada saat ini cukup menjanjikan dan Bea Cukai akan mampu bekerja dengan baik serta profesional pada tahun mendatang.

Jika perbaikan tidak berhasil, Purbaya memperingatkan bahwa 16.000 pegawai Bea Cukai berisiko dirumahkan. “Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16.000 pegawai Bea Cukai dirumahkan,” tuturnya.

(Nur Aida Nasution)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

DPD Desak Pemerintah Tetaskan Bencana Nasional Susul Banjir Bandang dan Longsor di Tiga Provinsi

Banjir bandang di Jembatan Kembar Batas Kota Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). ANTARA/Isril
Banjir bandang di Jembatan Kembar Batas Kota Silaiang Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). ANTARA/Isril

Jakarta, aktual.com – Anggota DPD RI asal Sumatera Barat Irman Gusman mendesak pemerintah pusat untuk segera menetapkan status bencana nasional menyusul banjir bandang dan longsor besar yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Irman dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat (28/11) malam mengatakan skala kerusakan di tiga provinsi itu telah melumpuhkan kehidupan warga, merusak infrastruktur vital, serta memutus akses transportasi darat, laut, dan udara.

Tingkat kehancuran yang terjadi, menurutnya, jauh melampaui kemampuan pemerintah daerah untuk menanganinya tanpa intervensi penuh dari pemerintah pusat.

Seruan itu disampaikan Irman setelah batal terbang ke Padang akibat berbagai akses yang semula akan dikunjungi di Sumatera Barat, terganggu oleh cuaca ekstrem dan kerusakan infrastruktur.

Ia mengaku pembatalan keberangkatan terjadi hanya beberapa jam sebelum jadwal penerbangan pada Jumat (28/11) subuh.

“Situasinya di Sumbar betul-betul darurat. Ini bukan lagi bencana biasa. Negara harus hadir secepat dan setegas mungkin,” ucapnya.

Irman menekankan kondisi Sumbar, Sumut, dan Aceh saat ini adalah cerminan nyata dari betapa terisolasinya wilayah terdampak.

Irman sejatinya dijadwalkan melakukan rangkaian agenda kemanusiaan, termasuk meninjau korban bencana di Batu Busuk, Kota Padang serta beberapa titik terdampak lain.

“Saya ingin memastikan masyarakat ditangani, logistik tersalurkan, dan pemerintah daerah tidak bekerja sendirian menghadapi krisis sebesar ini,” ujarnya sembari menambahkan bahwa timnya di Sumbar sejak beberapa hari lalu sudah bergerilya untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di sejumlah tempat.

Lebih lanjut, Irman menuturkan bahwa bencana kali ini juga berdampak besar terhadap berbagai kegiatan masyarakat. Acara syukuran penganugerahan gelar Pahlawan Nasional Rahmah El Yunusiah di Pondok Pesantren Diniyah Puteri Padangpanjang yang sedianya digelar Sabtu hari ini terpaksa ditunda oleh panitia.

Begitu pula Minang Geopark Run 2025 di Bukittinggi yang dijadwalkan berlangsung Minggu (30/11) ikut ditunda karena kondisi darurat dan pertimbangan keselamatan peserta.

Menurut Irman, penundaan sejumlah agenda besar tersebut semakin menegaskan bahwa bencana telah mencapai tingkat krisis. Ribuan warga mengungsi, akses logistik terputus, dan potensi korban jiwa masih mungkin bertambah. Untuk itu, ia menilai langkah percepatan penanganan tidak bisa lagi hanya mengandalkan kapasitas pemerintah daerah.

“Penetapan status Bencana Nasional adalah pintu masuk agar seluruh kekuatan negara, BNPB, TNI, Polri, kementerian terkait hingga dukungan internasional bila diperlukan dapat segera dimobilisasi secara penuh,” jelasnya.

Irman melanjutkan masyarakat di Sumbar, Sumut, dan Aceh kini menghadapi tekanan psikologis berat akibat banjir, longsor, kehilangan harta benda, dan tempat tinggal.

“Bangsa ini tidak boleh menunggu lebih banyak korban. Kita perlu bergerak cepat. Setiap jam sangat berarti,” kata Irman.

Terkait bencana tersebut, Irman juga telah melayangkan surat permohonan bantuan kemanusiaan kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan nomor 015/IG-DPDRI/XI/2025 pada Kamis (27/11).

Dalam suratnya, Irman menggambarkan situasi bencana yang terjadi di Ranah Minang yang meliputi 13 kabupaten/kota dan meminta Mentan untuk dapat membantu dan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok selama tanggap darurat berlangsung di Sumbar.

“Alhamdulillah, Pak Mentan Amran Sulaiman sudah mengumumkan pihaknya akan segera menggelontorkan bantuan beras dan minyak goreng ke ketiga provinsi yang dilanda bencana. Untuk Sumatera Barat sendiri, ada 6.700 ton beras dan 1.300 ton minyak goreng yang akan disalurkan,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

TNI AD Kerahkan Dua Helikopter Bantu Tangani Banjir di Sumatra

Jakarta, aktual.com – TNI Angkatan Darat melalui Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) mengerahkan dua helikopter untuk membantu penanganan bencana di wilayah Sumatera.

Berdasarkan keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (29/11), Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf. Donny Pramono menjelaskan dua helikopter tersebut terdiri atas satu unit Mi-17 dan satu unit Bell 412.

Donny menjelaskan kedua helikopter tersebut telah diberangkatkan sebagai bawah kendali operasi (BKO) kepada Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya TNI Minggit Tribowo.

Lebih lanjut dia mengatakan kedua unit helikopter didukung kru lengkap, yakni 12 personel untuk Mi-17 dan delapan personel untuk Bell 412.

Sementara itu, dia mengatakan kedua helikopter telah terbang ke Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, dengan rincian Mi-17 yang diawaki Lettu Cpn Dany menempuh rute dari Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Jateng, sementara Bell 412 yang dipimpin Mayor Cpn Henryko terbang dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.

Penerbangan tersebut, kata dia, melalui empat etape, yakni Semarang–Pondok Cabe, Pondok Cabe–Way Tuba, Way Tuba–Jambi, dan Jambi–Pekanbaru.

Untuk Sabtu (29/11) ini, dia mengatakan kedua unit helikopter direncanakan akan menuju wilayah Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Adapun Kadispenad berharap hadirnya dua alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AD tersebut dapat mempercepat distribusi bantuan sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam merespons kondisi darurat.

Pada kesempatan berbeda, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah telah bergerak cepat dalam mengirimkan bantuan sejak awal bencana banjir bandang hingga longsor yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.

“Pemerintah bergerak cepat. Kami dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan dan reaksi melalui jalur darat dan udara,” kata Presiden dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Jakarta, Jumat (28/11).

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

BSI Pastikan Pelunasan Haji 2026 Lancar, Lansia Bisa Akses dari Rumah

Jakarta, Aktual.com — Bank Syariah Indonesia (BSI) memastikan kesiapan penuh dalam melayani proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) untuk jemaah reguler tahun pemberangkatan 2026. Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyampaikan pada Jum’at (28/11/2025) bahwa BSI tahun ini mengelola sekitar 81 persen dari total porsi pelunasan haji.

Menurut Anton, jumlah jemaah yang berhak melunasi melalui BSI mencapai 164.319 orang. Seluruhnya akan dilayani melalui jaringan 1.130 kantor cabang, lebih dari 126.000 BSI Agen, serta layanan BSI Mobile. “Jadi seperti yang tadi saya sampaikan, kita mengelola sekitar 81 persen pelunasan. Untuk 2026, jemaah kita di angka 164.319 dan akan kita layani di seluruh cabang serta BSI Agen. Proses pelunasan di era digital mestinya tidak menyulitkan,” ujar Anton.

Ia menjelaskan bahwa kendala utama biasanya bukan pada sistem, tetapi pada kebiasaan jemaah yang tetap ingin datang langsung. “Nasabah cenderung ingin datang, membawa bukti pelunasan. Kita terima dengan baik,” katanya. Untuk mengantisipasi lonjakan, BSI bahkan menyiapkan tenda dan konsumsi ringan di sejumlah cabang. “Kita siapkan tenda karena banyak yang datang bersamaan, bahkan kadang kita siapkan kue-kue kecil menyambut tamu Allah yang akan berangkat tahun 2026,” lanjut Anton.

Anton menegaskan bahwa BSI berharap proses pelunasan hingga keberangkatan berjalan lancar. Ia mengingatkan bahwa jemaah wajib memeriksakan kesehatan lebih dulu. “Sebelum pelunasan dipastikan para calon jemaah sudah memeriksakan kesehatannya di puskesmas atau dinas kesehatan yang ditunjuk sehingga istithaah sudah diinput di sistem. Jika sudah muncul, kita lakukan pelunasan,” jelasnya.

Terkait metode layanan, Anton menyebut bahwa BSI menyediakan beberapa opsi. Jemaah dapat datang ke kantor cabang, memanfaatkan BSI Agen, atau menggunakan layanan digital BSI yang dinilai paling praktis. “Apakah lansia bisa dari rumah? Bisa. Dengan mobile banking mereka dapat melakukan pelunasan dari rumah jika berhalangan,” ujar Anton.

Meski begitu, ia menegaskan pentingnya kondisi kesehatan jemaah lanjut usia. “Walaupun lansia, mestinya mereka adalah lansia yang sehat. Mulai persiapan, berangkat, ibadah sampai pulang harus kuat dan sehat,” ucapnya. BSI juga menyiapkan fasilitas di cabang untuk lansia yang membutuhkan bantuan. “Kalau memerlukan kursi roda, di cabang-cabang sudah kita siapkan. Insyaallah tidak ada kesulitan walaupun jemaah sudah sepuh,” kata Anton.Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) per Embarkasi 2026

Aceh: Rp 45.109.422. Medan: Rp 46.163.512. Batam: Rp 54.125.422. Padang: Rp 47.869.922. Palembang: Rp 54.206.922. Jakarta (Pondok Gede & Bekasi): Rp 58.542.722. Solo: Rp 53.542.722. Surabaya: Rp 60.645.422. Balikpapan: Rp 55.575.922. Banjarmasin: Rp 55.538.922. Makassar: Rp 55.893.179. Lombok: Rp 54.951.822. Kertajati: Rp 58.559.022. Yogyakarta: Rp 52.955.422

Anton memastikan seluruh e-channel BSI telah disiapkan. “Semua kanal digital sudah siap agar transaksi aman, cepat, dan bisa diakses dari mana saja,” tegasnya.

 

Laporan: Rachma Putri

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Debat Antar Kampus Bawaslu: 300 Kampus Ikut, UIN Jakarta Keluar sebagai Juara

Jakarta, Aktual.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menilai tingkat kritisisme mahasiswa terhadap penyelenggaraan pemilu semakin menguat. Penilaian itu muncul setelah melihat kualitas argumentasi dalam Debat Mahasiswa Antarkampus bertema “Penegakan Hukum Pemilu” yang digelar pada 25–28 November 2025.

“Ini menunjukkan bukti bahwa kritisisme mahasiswa telah terbukti setelah mereka menjalankan proses mekanisme debat di Bawaslu. Argumentasi-argumentasi hukum tersebut agar dapat menjadi asas kebermanfaatan bagi Bawaslu ke depannya,” ujar Anggota Bawaslu RI, Puadi, di sela-sela Grand Final Debat Mahasiswa di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Debat tersebut diikuti 24 kampus terbaik yang lolos seleksi dari total 300 kampus peserta. Puadi berharap kegiatan ini dapat memperkuat partisipasi dan pengawasan publik terhadap pemilu.

Sementara itu, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyebut debat mahasiswa menjadi ruang edukasi penting bagi generasi muda untuk memahami aspek hukum pemilu, termasuk aturan, sanksi, hingga ketentuan pidana.

“Penyelenggara pemilu itu ada hukumnya, ada sanksinya, dan ada ketentuan pidananya. Sehingga generasi muda—mahasiswa dan siswa SMA—sudah memperdebatkan pemilu dan aturannya,” kata Bagja usai membuka kegiatan tersebut, Selasa (25/11/2025).

Dalam ajang itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta keluar sebagai juara pertama, sementara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meraih posisi kedua setelah melaju ke babak final.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi

Berita Lain